Kupang, Oneplus.web.id — Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Kupang, Donsius Mangngi atau yang akrab disapa Bung Dovan, mengingatkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GMNI NTT agar bersikap bijak dan hati-hati dalam mengambil keputusan menjelang pelaksanaan Konferensi Daerah (Konferda).
Dalam keterangan persnya, Selasa (26/8/2025), Dovan menyoroti dinamika pasca-Kongres GMNI di Bandung pada 15–18 Juli 2025 lalu yang berujung pada munculnya dualisme kepemimpinan di tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Menurutnya, kondisi tersebut harus menjadi pelajaran bagi GMNI di daerah agar tidak terjebak dalam kubu-kubuan.
“Saya mendapat informasi bahwa seremonial pembukaan Konferda nanti akan dibuka oleh salah satu DPP hasil dualisme, yakni kubu Rysad Falefi. Jika benar, hal ini bisa menimbulkan kesan bahwa Konferda NTT hanya milik salah satu kubu, bukan forum bersama,” ujar Dovan.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar semua cabang GMNI di NTT diundang dan diberi hak yang sama, sesuai AD/ART organisasi. Ia menilai ada kabar bahwa beberapa cabang tidak diundang dalam hajatan Konferda, sesuatu yang dinilainya berpotensi memicu konflik di tingkat daerah.
“Jangan sampai perbedaan pilihan politik di tingkat nasional membuat DPD bersikap tidak adil. Konferda adalah ruang dialektika ide dan gagasan membicarakan kondisi NTT hari ini, bukan ajang kepentingan salah satu DPP,” tegasnya.
Dovan berharap agar DPD GMNI NTT tampil sebagai lokomotif persatuan, bukan memperlebar perpecahan. Menurutnya, Konferda harus menjadi momentum konsolidasi gerakan mahasiswa di NTT, bukan panggung pertarungan politik internal.
“Sebagai kader, saya berharap DPD GMNI NTT lebih dewasa dalam mengambil keputusan demi organisasi yang sama-sama kita cintai ini,” pungkasnya.
(Aldi)




0 Komentar