Iklan

header ads

Budidaya Ikan Mujair: Peluang Emas dari Air Tawar yang Menguntungkan Petani Lokal


Salatiga, 10 Oktober 2025.OnePlus.web.id
 . Ikan mujair sejak lama dikenal sebagai salah satu jenis ikan air tawar yang digemari masyarakat Indonesia karena rasanya gurih dan kandungan gizinya tinggi. Kini, budidaya ikan mujair semakin berkembang pesat di berbagai daerah, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki sumber air melimpah.

Mujair (Oreochromis mossambicus) merupakan ikan yang mudah dipelihara dan memiliki daya tahan tubuh kuat terhadap perubahan lingkungan. Inilah yang menjadikan ikan mujair sebagai pilihan utama para pembudidaya pemula hingga petani profesional.



Kemudahan dalam Pemeliharaan

Menurut beberapa petani ikan di wilayah Jawa Tengah, pemeliharaan ikan mujair tergolong mudah. Cukup dengan menyiapkan kolam tanah atau kolam semen, air yang bersih dan tenang, serta pakan yang seimbang antara alami (seperti plankton dan lumut) dan buatan (pelet).
“Dalam waktu sekitar tiga sampai empat bulan, ikan mujair sudah bisa dipanen dengan berat rata-rata 250–300 gram per ekor,” ujar Suyono, salah satu petani ikan di daerah Salatiga.


Teknik Pembenihan yang Sederhana

Proses pembenihan ikan mujair juga tidak rumit. Induk jantan dan betina ditempatkan dalam kolam dengan perbandingan 1:3. Setelah bertelur, induk betina akan mengerami telurnya di dalam mulut hingga menetas. Anak ikan (larva) kemudian dipelihara di kolam pendederan sebelum dipindahkan ke kolam pembesaran.



Peluang Pasar yang Menjanjikan

Permintaan ikan mujair di pasaran terus meningkat, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun restoran. Harga jual ikan mujair segar di tingkat petani berkisar antara Rp28.000 hingga Rp35.000 per kilogram, tergantung ukuran dan kualitas ikan.
Selain dijual dalam bentuk segar, sebagian petani juga mengolahnya menjadi ikan mujair bakar, ikan mujair goreng siap saji, hingga abon mujair untuk meningkatkan nilai ekonominya.


Manfaat Ekonomi dan Lingkungan

Budidaya ikan mujair tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem perairan. Sisa pakan dan kotoran ikan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman di sekitar kolam, menciptakan sistem pertanian terpadu yang ramah lingkungan.

Dengan dukungan teknologi, pelatihan, serta akses pasar yang lebih luas, budidaya ikan mujair berpotensi menjadi sektor unggulan baru bagi perekonomian desa. Pemerintah daerah juga diharapkan terus mendorong inovasi dan bantuan sarana untuk para pembudidaya agar produksi ikan mujair semakin meningkat dan berdaya saing tinggi.


(R70T)


Posting Komentar

0 Komentar