Jakarta, 13 Oktober 2025.OnePlus.web.id Banyak anak muda berharap bahwa kuliah menjadi jalan menuju masa depan cerah dan pekerjaan mapan. Namun, realitas di lapangan tak selalu seindah harapan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru tahun 2025, tingkat pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi masih cukup tinggi. Bahkan, sejumlah jurusan tercatat sebagai penyumbang terbesar angka pengangguran di Indonesia.
Tingkat Pengangguran Lulusan Masih Tinggi
BPS mencatat, pada Februari 2025 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) nasional mencapai 4,76%, atau sekitar 7,28 juta orang.
Dari angka tersebut, kelompok lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi penyumbang tertinggi dengan pengangguran mencapai 8,00%.
Sementara itu, lulusan perguruan tinggi (D-IV sampai S-3) berada di posisi berikutnya dengan tingkat pengangguran sebesar 6,23%, disusul lulusan SMA sekitar 6,35%.
Angka ini menunjukkan bahwa meskipun tingkat pendidikan lebih tinggi, tidak menjamin kemudahan dalam mendapatkan pekerjaan.
Jurusan yang Banyak Menyumbang Pengangguran
Menurut analisis BPS dan beberapa sumber pendidikan nasional, ada sejumlah jurusan yang paling banyak menyumbang pengangguran, baik di tingkat SMK maupun perguruan tinggi.
Untuk SMK, jurusan dengan angka pengangguran tertinggi antara lain:
- Teknik Otomotif
- Teknik Mesin
- Teknik Informatika
Sedangkan untuk lulusan perguruan tinggi, jurusan di bidang sosial-humaniora seperti Ilmu Komunikasi, Manajemen, dan Hukum tercatat memiliki tingkat pengangguran yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan jurusan teknik atau vokasi yang lebih spesifik.
(R70T)



0 Komentar