Iklan

header ads

Malioboro Bebas Kendaraan, Wisatawan Kini Lebih Nyaman Menikmati Suasana Jogja


Yogyakarta12 Oktober 2025,, OnePlus.web.id
  Kawasan legendaris Malioboro, ikon wisata belanja dan budaya di Kota Yogyakarta, kini tampil lebih ramah dan nyaman bagi pejalan kaki setelah diberlakukan kebijakan Malioboro bebas kendaraan bermotor.


Kebijakan ini diterapkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai langkah nyata menuju kawasan wisata ramah lingkungan, tertib, dan berwawasan budaya. Suasana Malioboro kini terasa lebih tenang, bersih, dan menyejukkan tanpa deru kendaraan bermotor yang biasanya memenuhi jalan utama tersebut.




Jadwal Pemberlakuan Malioboro Bebas Kendaraan

Kebijakan bebas kendaraan berlaku secara rutin setiap:

Sabtu dan Minggu: pukul 06.00 – 21.00 WIBHari Libur Nasional: pukul 06.00 – 22.00 WIBPada hari biasa, kendaraan masih diizinkan melintas dengan pengaturan lalu lintas terbatas.

Lokasi Parkir Resmi bagi Wisatawan

Untuk mempermudah wisatawan, pemerintah telah menyiapkan kantong parkir terintegrasi yang mudah dijangkau dengan berjalan kaki atau shuttle gratis ke kawasan Malioboro:

  1. Parkir Abu Bakar Ali (ABA) – berjarak sekitar 300 meter dari ujung utara Malioboro.
  2. Parkir Ngabean – dekat kawasan selatan Malioboro, cocok bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Alun-Alun Utara.
  3. Parkir Senopati – berada di sisi timur Malioboro, dekat dengan Taman Pintar.
  4. Parkir Sosrowijayan – bagi wisatawan yang menginap di area hotel sekitar Malioboro.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari transformasi Malioboro menjadi kawasan heritage walkable area.


“Kami ingin Malioboro menjadi ruang publik yang nyaman bagi semua, bukan hanya tempat belanja, tetapi juga area rekreasi budaya yang aman dan tertib,” ujarnya.


Selain menghadirkan ketenangan, kebijakan ini juga berdampak positif terhadap kualitas udara dan kenyamanan wisatawan. Area pedestrian kini lebih lebar dan tertata, dilengkapi dengan bangku, taman mini, serta penerangan estetik yang membuat suasana malam hari di Malioboro semakin romantis.

Salah satu wisatawan asal Bandung, Rani (27), mengaku menikmati perubahan tersebut.

“Sekarang bisa jalan santai tanpa takut terserempet motor. Suasananya lebih adem, nyaman buat foto-foto juga,” katanya.

 

Dampak Positif untuk Pedagang dan Lingkungan

Para pedagang kaki lima (PKL) pun menyesuaikan dengan sistem baru. Penataan lapak yang lebih rapi membuat area jual beli terlihat menarik tanpa mengganggu jalur pejalan kaki.

Dengan kebijakan ini, Malioboro bukan hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga simbol keberhasilan Yogyakarta dalam mewujudkan kota wisata berwawasan lingkungan dan budaya.


Kini, menikmati Malioboro berarti menikmati Jogja yang sesungguhnya , ramah, tenang, dan penuh pesona budaya.


(R70T).





Posting Komentar

0 Komentar