Iklan

header ads

Situ Bagendit Garut: Antara Legenda Nyai Bagendit dan Pesona Wisata Alam yang Menawan

Garut,10 Oktober 2025. OnePlus.web.id . Situ Bagendit di Kabupaten Garut, Jawa Barat, bukan sekadar danau indah yang memanjakan mata. Di balik keindahannya, tersimpan kisah legendaris dan nilai sejarah panjang yang hingga kini masih hidup dalam budaya masyarakat Sunda.


Legenda Nyai Bagendit: Kisah Keserakahan yang Menenggelamkan Desa

Menurut cerita rakyat yang diwariskan turun-temurun, dahulu kala hiduplah seorang perempuan kaya raya bernama Nyai Bagendit atau Nyai Endit. Ia memiliki banyak harta, namun terkenal sangat pelit dan sombong terhadap warga di sekitarnya.

Warga yang membutuhkan bantuan atau makanan seringkali diabaikan, bahkan diusir dengan kasar

.


Suatu hari, datang seorang pengemis tua yang meminta sedikit makanan. Bukannya menolong, Nyai Bagendit malah menghardiknya dan mengusirnya dengan hinaan. Pengemis itu pun menancapkan tongkat ke tanah dan pergi meninggalkan desa. Saat tongkat itu dicabut, tiba-tiba air memancar deras dari dalam tanah, menenggelamkan rumah dan harta kekayaan Nyai Bagendit bersama seluruh desanya.


Air itu kemudian membentuk sebuah danau besar yang kini dikenal sebagai Situ Bagendit. Legenda ini mengandung pesan moral yang dalam: bahwa keserakahan dan kezaliman akan membawa kehancuran, sementara kebaikan dan keikhlasan selalu dibalas dengan keberkahan.

“Legenda ini mengajarkan masyarakat untuk tidak sombong dan selalu berbagi kepada sesama,” ujar Euis Marhamah, salah satu tokoh budaya Garut, saat ditemui di kawasan Situ Bagendit.

 


Fakta Sejarah dan Kondisi Alam

Secara geografis, Situ Bagendit terletak di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, sekitar 4 kilometer dari pusat kota.
Danau alami ini memiliki luas sekitar 87,5 hektare dengan kedalaman rata-rata 2–3 meter dan berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.

Para peneliti menduga, Situ Bagendit terbentuk akibat proses alamiah dari aliran air hujan dan sungai kecil yang menggenang di cekungan tanah.
Pada masa Hindia Belanda, kawasan ini sudah dikenal sebagai tempat peristirahatan wisatawan Eropa. Bahkan, pada tahun 1920-an, sempat berdiri hotel bergaya kolonial di tepi danau.



Pasca kemerdekaan, aktivitas wisata di Situ Bagendit sempat menurun, namun kembali hidup setelah pemerintah melakukan revitalisasi besar-besaran melalui Kementerian PUPR.
Proyek senilai Rp 87,7 miliar itu merombak total kawasan Situ Bagendit agar menjadi destinasi unggulan Garut dengan wajah baru yang lebih modern, tertata, dan ramah lingkungan.



Destinasi Wisata yang Terus Berkembang

Kini, Situ Bagendit menjadi ikon wisata alam Garut yang ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah.
Beberapa daya tarik yang tersedia antara lain:

Harga tiket masuk pun terjangkau, yaitu sekitar Rp 10.000–15.000 per orang, tergantung hari dan musim kunjungan.
Pengunjung dilarang membuang sampah sembarangan atau memberi makan ikan dengan sisa makanan agar ekosistem air tetap terjaga.



Warisan Budaya dan Ekonomi Masyarakat

Selain menjadi pusat wisata, Situ Bagendit juga berperan penting dalam meningkatkan ekonomi masyarakat lokal.
Warga sekitar banyak yang membuka usaha kecil seperti perahu wisata, warung kuliner, dan cendera mata khas Garut.

Pemerintah Kabupaten Garut berharap Situ Bagendit tidak hanya menjadi objek wisata, tetapi juga pusat edukasi budaya dan lingkungan yang bisa diwariskan ke generasi muda.

“Situ Bagendit adalah simbol kebangkitan wisata Garut. Selain keindahan alam, ada nilai moral dan sejarah yang perlu terus kita jaga,” tutur Kepala Dinas Pariwisata Garut, dalam keterangan resminya.


Situ Bagendit menjadi saksi hidup antara legenda dan kenyataan, antara pesan moral dan keindahan alam.

Bagi masyarakat Garut, danau ini bukan sekadar tempat berlibur, melainkan warisan budaya yang mengingatkan kita agar selalu rendah hati, peduli sesama, dan menjaga alam.

Dengan revitalisasi yang terus dilakukan, Situ Bagendit kini menjelma menjadi permata wisata Jawa Barat — tempat di mana legenda masa lalu berpadu dengan pesona alam masa kini.


(R70T).


Posting Komentar

0 Komentar