Iklan

header ads

Ternak Domba Garut: Warisan Budaya dan Peluang Emas Ekonomi Peternak Lokal


 Garut,10 Oktober 2025. OnePlus.web.id .Domba Garut merupakan salah satu kekayaan ternak khas Indonesia yang berasal dari Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hewan ini dikenal karena postur tubuhnya yang gagah, tanduk melengkung indah, serta bulunya yang tebal. Tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat, domba Garut juga menjadi sumber penghasilan penting bagi banyak peternak di daerah tersebut.


Asal-usul dan Ciri Khas Domba Garut

Domba Garut dipercaya merupakan hasil persilangan antara domba lokal Indonesia dengan domba jenis Capstaad asal Afrika Selatan dan Merino dari Australia. Dari hasil persilangan itu, lahirlah domba dengan tubuh besar, otot kuat, dan karakter tangguh.

Ciri khas utama domba Garut adalah tanduk jantan yang besar dan melingkar sempurna, serta postur tegap dengan berat bisa mencapai 80–100 kilogram. Bulu domba ini juga beragam, mulai dari putih, hitam, hingga cokelat keemasan, tergantung pada jenis persilangannya.



Fungsi dan Nilai Ekonomi

Awalnya, domba Garut banyak dipelihara untuk hiburan rakyat, terutama dalam ajang adu ketangkasan domba yang sudah menjadi tradisi turun-temurun di Tatar Sunda. Namun kini, fungsinya semakin meluas. Banyak peternak membudidayakan domba Garut untuk daging, bibit unggul, serta kontes kecantikan hewan ternak.

Harga seekor domba Garut bisa sangat bervariasi. Domba jantan berkualitas kontes dapat mencapai harga Rp15 juta hingga Rp50 juta per ekor, bahkan lebih untuk yang telah menjuarai lomba ketangkasan. Sementara untuk domba konsumsi, harga berkisar Rp2 juta–Rp4 juta per ekor tergantung bobot dan kondisi fisik.


Cara Beternak Domba Garut

Menurut para peternak di daerah Bayongbong dan Leles, beternak domba Garut tidak terlalu sulit, asalkan memperhatikan pakan, kebersihan kandang, dan perawatan rutin.

  1. Pakan utama berupa rumput gajah, daun lamtoro, dan jerami kering.
  2. Tambahan nutrisi bisa diberikan dari dedak halus, bekatul, atau ampas tahu.
  3. Kandang harus kering dan bersih agar domba tidak terkena penyakit kulit atau cacingan.
  4. Vaksinasi dan pemeriksaan rutin perlu dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh.

Selain itu, domba Garut betina bisa melahirkan 1–2 anak setiap 8–9 bulan, sehingga dalam satu tahun populasi bisa meningkat cepat bila dikelola dengan baik.



Dukungan Pemerintah dan Potensi Ekspor

Pemerintah Kabupaten Garut juga terus mendorong pengembangan ternak domba melalui pelatihan peternak, bantuan bibit unggul, dan promosi wisata peternakan. Bahkan, domba Garut telah menarik perhatian pasar luar negeri karena keunikannya, terutama untuk pasar Timur Tengah dan Asia Tenggara.

Dengan pengelolaan modern dan dukungan teknologi, domba Garut bukan hanya simbol budaya, tetapi juga peluang emas untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan.Domba Garut adalah kebanggaan sekaligus warisan berharga yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan budidaya yang baik, hewan ini tidak hanya melestarikan budaya Sunda, tetapi juga membuka lapangan kerja dan memperkuat ekonomi rakyat.

“Domba Garut bukan sekadar hewan ternak, tapi juga simbol ketangguhan dan identitas masyarakat Garut,” ujar salah satu peternak senior di Kecamatan Leles.


(R70T).. 


Posting Komentar

0 Komentar