Oneplus.web.id - Lumajang – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan lereng Gunung Semeru pada Rabu (5/11) sekitar pukul 14.00 WIB memicu terjadinya banjir lahar hujan atau lahar dingin. Aliran lahar tersebut meluncur deras hingga ke kawasan Gunung Sawur, perbukitan yang berada di kaki Gunung Semeru.
Banjir lahar dingin tersebut berdampak pada dua desa di Kecamatan Pasirian, yakni Desa Gondoruso dan Desa Bades. Sedikitnya 1.211 kepala keluarga sempat terisolir akibat akses jalan penghubung kedua desa terputus oleh material vulkanik yang terbawa arus banjir. Selain itu, dua unit dump truk dilaporkan terjebak dan sekitar 30 hektare lahan pertanian warga mengalami kerusakan.
Menanggapi peristiwa ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang segera berkoordinasi dengan Pusat Sumber Daya Air (PUSDA) Jawa Timur UPT Lumajang, Forkopimca Pasirian, serta perangkat desa setempat untuk mempercepat proses asesmen dan penanganan di lapangan. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD juga diterjunkan guna membantu warga menyeberang dan memastikan keselamatan masyarakat di lokasi terdampak.
Sebagai langkah cepat, Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir dan Tanah Longsor melalui Surat Keputusan Bupati Lumajang Nomor 100.3.3.2/550/KEP/427.12/2025. Status ini berlaku selama tujuh hari, terhitung mulai 5 hingga 11 November 2025. Berdasarkan laporan terakhir pada Kamis (6/11), kondisi banjir dilaporkan telah surut dan situasi berangsur normal.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru agar tetap waspada terhadap potensi banjir lahar dingin, terutama saat hujan deras turun di bagian hulu sungai. Warga diminta untuk tidak beraktivitas di area bantaran sungai serta senantiasa memperbarui informasi resmi dari BPBD setempat dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Sumber: BNPB
Editor: Redaksi


0 Komentar