OnePlusWeb.id –Nasional 27 November 2025 Di tengah meningkatnya tren eksplorasi pangan unik Nusantara, muncul satu komoditas langka yang menarik perhatian: beras hijau bambu. Butiran hijau kecil ini hanya muncul saat bambu berbunga—sebuah fenomena alam yang dikenal langka dan sulit diprediksi. Pada beberapa jenis bambu, proses berbunga bahkan baru terjadi setahun sekali, sehingga membuat keberadaan biji ini semakin eksklusif.
Tidak seperti tanaman lainnya, bambu memiliki siklus berbunga yang unik. Di beberapa daerah di Jawa dan Kalimantan, masyarakat percaya bahwa jika bambu mulai berbunga, alam sedang memasuki fase siklus tertentu. Dari bunga itulah muncul biji kecil berwarna hijau tua yang kemudian disebut beras hijau bambu.
Karena tumbuh alami dan tidak bisa dibudidayakan secara massal, hasil panen selalu terbatas dan hanya bisa dikumpulkan secara manual di area hutan bambu.
Salah satu daya tarik utama beras hijau bambu adalah rasa dan aromanya yang tidak dimiliki beras lain. Saat dimasak, butirannya mengeluarkan aroma khas bambu muda, menghasilkan nasi yang:
- bertekstur kenyal,
- memiliki gurih alami,
- dan meninggalkan rasa manis tipis di akhir.
Banyak pecinta kuliner menyebutnya sebagai “beras hutan paling aromatik” yang pernah mereka cicipi.
Walau belum banyak diteliti secara ilmiah, masyarakat adat mengonsumsi beras hijau bambu sejak lama sebagai makanan penghangat tubuh. Bubur berbahan biji ini dipercaya dapat meningkatkan stamina, menenangkan tubuh, dan memperbaiki pencernaan.
Potensi kandungan karbohidrat dan proteinnya juga membuat komoditas ini dinilai berpeluang menjadi bahan pangan alternatif di masa depan.
Dengan panen yang hanya terjadi setahun sekali, proses panen manual, dan jumlah yang sangat sedikit, harga beras hijau bambu di pasaran kerap melambung. Beberapa pedagang lokal mencatat kenaikan harga hingga lima kali lipat dibandingkan beras premium biasa.
Para pemerhati lingkungan menilai keberadaan beras hijau bambu bukan hanya unik, tetapi juga penting sebagai penanda kesehatan ekosistem bambu. Karena itu, komunitas lokal mulai mendorong pelestarian hutan bambu agar fenomena langka ini
Reina




0 Komentar