ONEPLUS.WEB.ID - Jakarta — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan berbagai kejadian bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia dalam kurun waktu 24 jam terakhir, sejak Senin (10/11) pukul 07.00 WIB hingga Selasa (11/11) pukul 07.00 WIB.
Dalam periode tersebut, tercatat peristiwa banjir, angin kencang, cuaca ekstrem, dan tanah longsor yang terjadi di beberapa daerah, antara lain Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Magetan di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Garut di Provinsi Jawa Barat, serta Kabupaten Halmahera Timur di Provinsi Maluku Utara.
Kejadian pertama terjadi di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, pada Senin (10/11) sekitar pukul 15.30 Wita. Hujan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang mengakibatkan banjir di dua desa, yakni Kramat dan Lasi, Kecamatan Kilo. Sekitar 90 kepala keluarga terdampak, dengan 90 rumah mengalami kerusakan ringan hingga sedang.
Menindaklanjuti bencana tersebut, BPBD Dompu mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk asesmen dan pendataan. Pemerintah daerah juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir melalui Keputusan Bupati Dompu Nomor 100.3.3.2/348/BPBD/2025 yang berlaku sejak 10 hingga 19 November 2025. Saat ini, air telah surut dan pembersihan lingkungan mulai dilakukan.
Masih di NTB, Kabupaten Bima dilanda dua bencana sekaligus, yakni banjir dan angin kencang. Banjir terjadi di empat kecamatan — Sanggar, Bolo, Soromandi, dan Wera — pada Senin (10/11) pukul 11.40 Wita, menyebabkan 825 KK atau 2.347 jiwa terdampak dan 739 rumah tergenang. Tak lama berselang, sekitar pukul 14.10 Wita, angin kencang menerjang Kecamatan Wawo dan merusak 15 rumah. BPBD Bima segera melakukan pendataan serta penanganan awal di lapangan dengan dukungan aparat desa dan masyarakat.
Sementara di Provinsi Jawa Timur, banjir juga melanda Kabupaten Nganjuk pada Senin sore (10/11) sekitar pukul 17.15 WIB akibat meluapnya drainase di Desa Balong Gebang, Kecamatan Gondang. Sebanyak 130 KK terdampak, dan enam rumah terendam air setinggi 30–70 cm. BPBD setempat telah melakukan pembersihan dan memberikan bantuan darurat.
Pada hari yang sama, tanah longsor terjadi di Kabupaten Magetan, Kecamatan Poncol. Longsoran tebing menimpa satu sepeda motor, menyebabkan satu korban meninggal dunia dan satu luka berat. Dua rumah serta satu jembatan juga mengalami kerusakan. BPBD bersama unsur TNI, Polri, dan relawan segera melakukan evakuasi dan pembersihan material longsor hingga akses jalan kembali normal.
Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, cuaca ekstrem terjadi pada Kamis (6/11) malam pukul 21.50 WIB. Hujan deras disertai angin kencang merusak puluhan rumah dan satu fasilitas pendidikan di dua kecamatan, Cilawu dan Banyuresmi. Sebanyak 22 KK atau 84 jiwa terdampak. Peristiwa ini terjadi di tengah pemberlakuan Status Siaga Darurat Bencana Banjir dan Cuaca Ekstrem di Jawa Barat hingga 30 April 2026.
Sementara itu, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, dilanda angin puting beliung pada Senin (10/11) siang sekitar pukul 13.00 WIT. Sebanyak tujuh rumah warga di Desa Buli dan Desa Maba Pura mengalami rusak berat. BPBD setempat telah melakukan asesmen bersama aparat desa dan masyarakat.
BNPB mengimbau masyarakat di seluruh Indonesia agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang seiring meningkatnya curah hujan di berbagai daerah. Warga diharapkan menjaga kebersihan saluran air, tidak beraktivitas di sekitar tebing atau sungai saat hujan deras, serta segera melapor ke aparat desa atau BPBD jika melihat tanda-tanda bahaya.
—
Sumber: Humas BNPB
Editor: Redaksi


0 Komentar