OnePlus web .id — Jakarta. 25 November 2025 Kehadiran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mewakili Indonesia di KTT G20 menjadi sorotan publik, namun Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menawarkan perspektif berbeda. Menurutnya, penugasan Gibran bukan hanya pengganti kehadiran Presiden Prabowo, tetapi bagian dari strategi diplomasi baru yang tengah dibangun pemerintah.
Hasan menilai langkah tersebut mencerminkan keberanian Indonesia memperkenalkan generasi pemimpin muda dalam pertemuan global yang biasanya didominasi figur senior.
“Ini bukan sekadar delegasi. Ini sinyal bahwa Indonesia mulai membangun wajah diplomasi yang lebih progresif,” ujar Hasan.
Generasi Muda di Panggung Global
Hasan menjelaskan, dinamika global yang bergerak cepat membutuhkan representasi pemimpin yang lebih responsif terhadap isu teknologi, AI, dan ketidaksetaraan ekonomi—tema yang banyak dibahas dalam G20 tahun ini.
Ia menilai Gibran membawa “energi baru” yang relevan dengan arah perkembangan tersebut.
Kritik Publik Dinilai Ketinggalan Zaman
Menanggapi kritik yang menyebut penunjukan Gibran sarat kepentingan politik, Hasan menyebut narasi tersebut sudah usang.
Menurutnya, yang lebih penting adalah kemampuan Gibran menyampaikan pesan strategis Indonesia di hadapan pemimpin negara besar.
“Evaluasi itu soal performa, bukan asumsi. Publik terlalu fokus pada latar belakang, lupa melihat hasil,” tegasnya.
Branding Politik Internasional
Hasan juga menekankan bahwa Indonesia sedang memperkuat citra di dunia internasional sebagai negara demokrasi besar yang memberi ruang bagi pemimpin muda.
Ia menyebut strategi ini dapat meningkatkan soft power Indonesia dan memperluas jaringan diplomatik jangka panjang.
Momentum Uji Kualitas
KTT G20 disebut Hasan sebagai “laboratorium pertama” untuk menguji kelayakan Gibran sebagai aktor diplomasi. Ia menilai, jika Gibran mampu tampil dengan gagasan solid, itu akan menjadi modal penting bagi agenda global Indonesia ke depan.
Reina



0 Komentar