Gorontalo,3 November 2025. OnePlusweb.id .
Kabut tipis menyelimuti permukaan air yang tenang di pagi hari. Suara burung air berpadu dengan riak kecil ombak, menciptakan harmoni alam yang menenangkan di Danau Limboto, salah satu danau terbesar dan paling legendaris di Gorontalo. Namun, di balik keindahannya yang menawan, tersimpan kisah lama yang dipercaya menjadi asal mula terbentuknya danau ini — sebuah legenda tentang cinta, janji, dan kesetiaan.
Konon, pada zaman dahulu, wilayah ini merupakan daratan subur yang dihuni oleh seorang pemuda bernama Limboto, yang dikenal baik hati dan gemar menolong. Suatu hari, ia menangkap seekor ikan berwarna emas di sungai. Saat hendak dimasak, ikan itu tiba-tiba berbicara dan memohon agar dilepaskan karena ternyata ia adalah jelmaan putri dari kayangan.
Limboto yang berhati lembut pun melepaskannya. Tak lama kemudian, sang putri turun dari kayangan dan menikah dengannya dengan satu syarat: asal-usul sang istri tidak boleh diceritakan kepada siapa pun. Mereka hidup bahagia selama beberapa tahun dan dikaruniai beberapa anak. Namun, dalam sebuah pertengkaran, Limboto tanpa sadar melanggar janji itu. Ia mengungkap jati diri sang istri di hadapan orang banyak.
Seketika langit menjadi gelap. Sang putri kecewa dan kembali ke kayangan. Air mata kesedihannya mengalir deras, membanjiri seluruh daratan hingga terbentuklah Danau Limboto.
Bagi masyarakat Gorontalo, legenda ini mengajarkan pentingnya menepati janji, menjaga cinta, serta hidup selaras dengan alam.
Hidup dalam Festival dan Tradisi Budaya
Hingga kini, legenda Danau Limboto tidak hanya menjadi cerita rakyat, tetapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat Gorontalo. Setiap tahun, pemerintah daerah bersama komunitas adat dan pelaku seni menggelar Festival Danau Limboto, sebuah perayaan yang menampilkan drama kolosal legenda, tarian tradisional, lomba perahu, serta pameran kuliner khas Gorontalo.
Festival ini menjadi ajang untuk melestarikan kisah leluhur sekaligus menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Legenda ini bukan sekadar cerita masa lalu. Ia hidup di hati masyarakat Gorontalo, menjadi pengingat tentang janji dan keseimbangan hidup,” ujar salah satu tokoh budaya kepada OnePlusweb.id.
Kini, kawasan Danau Limboto juga dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi dan budaya, dengan konsep ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Pemerintah setempat terus berupaya menjaga kelestarian danau dari ancaman pendangkalan serta pencemaran.
Di antara kabut pagi dan gemericik airnya, Danau Limboto tidak hanya memantulkan keindahan alam, tetapi juga memantulkan kisah cinta abadi yang lahir dari legenda dan kepercayaan rakyat Gorontalo.
Reina



0 Komentar