Iklan

header ads

Permainan Anak Zaman Dulu di Jawa Barat, Seru, Edukatif, dan Penuh Nilai Kebersamaan


OnePlus web.id – Bandung.3 November 2025.
Permainan tradisional anak-anak di Jawa Barat kini menjadi kenangan indah yang perlahan memudar di tengah arus modernisasi. Di era gawai dan internet, permainan klasik seperti galasin, oray-orayan, sondah, dan boy-boyan jarang terdengar lagi. Padahal, permainan tersebut bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana belajar nilai-nilai kebersamaan, kerja sama, dan kreativitas.


Di masa lalu, hampir setiap sore halaman rumah, lapangan, hingga jalanan kampung ramai oleh tawa anak-anak yang bermain bersama. Mereka tidak memerlukan alat canggih—cukup batu, kayu, kapur, atau tanah lapang—namun suasana kebersamaan begitu hangat terasa.



Budayawan Sunda, Dr. Dedi Suhanda, mengatakan permainan tradisional merupakan cerminan kearifan lokal yang sarat makna.

“Anak-anak zaman dulu belajar strategi lewat bebentengan, melatih keseimbangan lewat engklek, dan mengasah kekompakan lewat oray-orayan. Semua permainan itu mendidik tanpa disadari,” ungkapnya.

 

Kini, sejumlah komunitas budaya di Jawa Barat mulai menghidupkan kembali semangat itu. Salah satunya Komunitas Kaulinan Barudak Sunda di Tasikmalaya, yang secara rutin menggelar festival permainan rakyat di sekolah dan ruang publik.
Ketua komunitas, Euis Rahmawati, menuturkan bahwa permainan tradisional sangat penting untuk perkembangan sosial anak.

“Lewat permainan seperti ini, anak-anak belajar bersosialisasi langsung, bukan hanya lewat layar. Mereka juga lebih aktif dan sehat,” ujarnya.

 

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun mendukung gerakan ini lewat program “Kaulinan Urang Lembur”, yang mendorong sekolah dasar di seluruh wilayah Jabar untuk mengadakan hari khusus permainan tradisional setiap bulan.


Permainan anak zaman dulu di Jawa Barat bukan hanya nostalgia, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang memperkaya karakter generasi muda. Menjaga dan melestarikannya berarti menjaga jati diri bangsa di tengah derasnya arus teknologi modern.


Reina

Posting Komentar

0 Komentar