onePlus.web.id –12 November 2025 .Telur menjadi bahan makanan yang tidak pernah absen di meja makan masyarakat Indonesia. Baik telur ayam maupun telur bebek, keduanya sama-sama digemari karena kaya protein, mudah diolah, dan memiliki cita rasa khas. Namun, di balik kemiripan bentuknya, keduanya menyimpan perbedaan mendalam dari sisi nutrisi, rasa, hingga pengaruhnya bagi kesehatan tubuh.
Berikut ulasan lengkap yang akan membuka mata Anda tentang perbedaan telur ayam dan telur bebek — bukan sekadar dari kulitnya, tapi dari manfaat hingga risikonya bagi tubuh.
1. Bentuk Mirip, Tapi Kandungan Jauh Berbeda
Telur bebek secara visual tampak lebih besar dan memiliki kulit berwarna kebiruan atau kehijauan, sedangkan telur ayam cenderung berwarna putih atau cokelat muda.
Perbedaan paling mencolok ada pada kuning telurnya: kuning telur bebek berwarna oranye tua yang menandakan kadar lemak dan kolesterol lebih tinggi.
- Telur bebek (100 gram) mengandung sekitar 185 kalori, 13 gram lemak, dan 9 gram protein.
- Telur ayam (100 gram) memiliki sekitar 143 kalori, 10 gram lemak, dan 12 gram protein.
Artinya, telur bebek lebih padat energi, sedangkan telur ayam lebih seimbang untuk konsumsi harian.
2. Telur Ayam: Si Ringan Penuh Manfaat
Telur ayam dikenal sebagai sumber protein yang mudah dicerna tubuh. Kandungan asam amino esensial, vitamin D, dan kolin di dalamnya berperan penting dalam menjaga fungsi otak, memperkuat otot, serta membantu pembentukan sel tubuh.
Bagi mereka yang sedang diet rendah kalori atau kolesterol, telur ayam — terutama telur ayam kampung — menjadi pilihan terbaik.
Selain itu, putih telur ayam memiliki kandungan protein murni hampir tanpa lemak, sehingga sering dimanfaatkan oleh atlet dan pelaku gym untuk menjaga massa otot.
3. Telur Bebek: Lebih Gurih dan Kaya Vitamin
Telur bebek memiliki rasa gurih dan tekstur lebih padat, menjadikannya bahan favorit untuk olahan seperti telur asin, martabak, hingga sambal goreng kentang telur bebek.
Dari sisi gizi, telur bebek unggul dalam vitamin A, B12, dan selenium, yang berperan penting untuk menjaga daya tahan tubuh, kesehatan kulit, dan fungsi sistem saraf.
Namun, di balik keunggulan itu, kolesterolnya bisa dua kali lipat dibanding telur ayam.
Oleh karena itu, konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau gangguan jantung, terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit metabolik.
4. Aroma dan Rasa: Telur Bebek Lebih “Kuat”
Aroma khas telur bebek kerap menjadi perdebatan. Bagi sebagian orang, aromanya terkesan lebih amis dibanding telur ayam. Namun di sisi lain, aroma kuat ini justru menjadi ciri khas yang digemari para pencinta kuliner tradisional.
Telur bebek dikenal lebih gurih dan legit setelah dimasak, apalagi jika dijadikan telur asin atau campuran bumbu rempah.
Sedangkan telur ayam memiliki rasa netral, cocok untuk hampir semua olahan, dari kue, omelet, hingga campuran sup sehat.
5. Risiko dan Batas Konsumsi Aman
Para ahli gizi menyarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 2 butir telur bebek per minggu, terutama bagi penderita kolesterol tinggi, hipertensi, dan obesitas.
Sebaliknya, telur ayam bisa dikonsumsi 1 butir per hari tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung, selama tidak digoreng dengan minyak berlebih.
Untuk anak-anak, ibu hamil, dan lansia, telur ayam lebih direkomendasikan karena lebih mudah diserap tubuh dan rendah risiko lemak jenuh.
6. Fakta Unik: Telur Bebek Lebih Tahan Lama
Selain kandungan gizinya, telur bebek ternyata lebih tahan lama dibanding telur ayam.
Lapisan kulit luar telur bebek yang lebih tebal membuatnya tidak mudah retak dan dapat disimpan hingga dua minggu lebih lama, bahkan tanpa pendingin.
Inilah alasan mengapa telur bebek banyak dipilih oleh pedagang untuk olahan kuliner luar kota atau makanan awet seperti telur asin.
7. Kesimpulan: Dua Telur, Dua Karakter, Satu Keseimbangan
Telur ayam dan telur bebek sama-sama menyimpan manfaat besar bagi tubuh.
Telur ayam unggul dalam keseimbangan gizi dan aman dikonsumsi setiap hari, sementara telur bebek kaya nutrisi dan cocok dijadikan asupan energi tambahan sesekali.
Kuncinya adalah menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan tidak berlebihan dalam
Karena sejatinya, yang membedakan bukan hanya dari jenis unggasnya — tetapi bagaimana cara kita mengolah dan menikmati setiap butir telur dengan bijak.
- Rebus atau kukus telur untuk cara paling sehat.
- Hindari menggoreng dengan minyak berulang.
- Konsumsi bersama sayur atau buah agar kadar lemak terserap lebih seimbang.
Reina



0 Komentar