Iklan

header ads

Tradisi Bancakan dengan Nasi Gudangan, Warisan Leluhur yang Tetap Lestari di Salatiga dan Sekitarnya


OnePlus.web.id –
 Salatoga 9 Novber 2025 Di tengah arus modernisasi yang terus berkembang, masyarakat Salatiga dan sekitarnya masih setia menjaga warisan budaya yang penuh makna, yaitu tradisi bancakan. Tradisi ini telah dilakukan secara turun-temurun sebagai bentuk rasa syukur, kebersamaan, dan kesederhanaan hidup.


Ciri khas dalam bancakan adalah sajian nasi gudangan, nasi putih dengan aneka sayur rebus seperti bayam, kenikir, tauge, dan kacang panjang yang dicampur dengan parutan kelapa berbumbu gurih. Hidangan ini bukan sekadar makanan, tetapi simbol keseimbangan dan keselarasan hidup, mengajarkan manusia untuk selalu bersyukur atas rezeki yang diterima.


Pelaksanaan bancakan di Salatiga biasanya dilakukan di rumah warga, balai desa, atau halaman kampung. Warga duduk bersama di atas tikar, nasi dan lauk dihidangkan di atas daun pisang, kemudian bersama-sama berdoa dan makan secara sederhana namun penuh makna.

“Tradisi bancakan ini sudah ada sejak zaman nenek moyang. Melalui nasi gudangan, kami belajar arti syukur, berbagi, dan hidup rukun,” ujar salah satu tokoh masyarakat di Salatiga.

 

Selain menjadi wujud rasa syukur, bancakan juga berfungsi sebagai momen mempererat silaturahmi antarwarga. Suasana akrab dan gotong royong yang tercipta membuat tradisi ini terasa hangat dan sarat nilai kebersamaan.


Kini, masyarakat Salatiga berupaya melibatkan generasi muda agar tradisi bancakan tetap hidup di tengah kemajuan zaman. Mereka diajak untuk memahami makna filosofis di balik nasi gudangan dan turut melestarikannya.


Tradisi bancakan dengan nasi gudangan di Salatiga menjadi simbol kuat dari kearifan lokal Jawa, yang mengajarkan bahwa dalam kesederhanaan terdapat kebahagiaan, dan dalam kebersamaan terdapat kekuatan.


Reina 

Posting Komentar

0 Komentar