Oneplus.web.id - Bojonegoro — 5 Desember 2025 - Pembangunan Jembatan Gajah Mada di Desa Kuniran RT 13 RW 03, Kecamatan Porwosari, kini menjadi perhatian serius masyarakat. Sejumlah warga menyampaikan sorotan tajam terkait minimnya keterbukaan informasi dan dugaan pengabaian standar keselamatan kerja di lokasi proyek.
Sorotan publik bermula dari ketiadaan papan informasi proyek, yang semestinya wajib dipasang sesuai aturan transparansi pekerjaan konstruksi. Tidak adanya informasi sumber anggaran, nilai proyek, hingga pelaksana pekerjaan membuat warga bertanya-tanya mengenai kejelasan kegiatan pembangunan tersebut.
"Kami tidak tahu dan tidak pernah diberi informasi soal anggaran maupun siapa pelaksananya. Andai papan proyek dipasang, masyarakat pasti paham," ujar salah seorang warga.
Selain persoalan transparansi, warga juga menyoroti kondisi pekerja yang terlihat tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri). Padahal, pemakaian APD merupakan syarat wajib dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) konstruksi untuk mencegah kecelakaan di lapangan.
Pengamatan warga terhadap pembesian dan kedalaman pondasi juga menimbulkan kekhawatiran. Meski belum ada penilaian resmi, masyarakat berharap proses teknis dilakukan sesuai standar agar kualitas jembatan tidak diragukan.
Di sisi lain, keberadaan pengawas lapangan juga tidak tampak. Padahal, pengawasan merupakan elemen penting untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai spesifikasi teknis dan regulasi konstruksi.
Warga meminta dinas terkait untuk melakukan evaluasi komprehensif terhadap proyek tersebut. Mereka menegaskan bahwa masyarakat mendukung pembangunan, namun pelaksanaannya harus profesional, transparan, dan mengikuti aturan agar tidak menimbulkan kesan sebagai proyek tanpa identitas.
Sumber: Puat
Editor: Redaksi


0 Komentar