![]() |
| Remaja asal soko Tuban Jadi Korban Perampokan dan Penganiayaan Sadis di Bojonegoro, Kerugian Capai Rp30 Juta |
BOJONEGORO,oneplus.web.id Jawa Timur – 7 Juni 2025 Kasus perampokan dan penganiayaan sadis menimpa seorang pelajar berusia 14 tahun asal Kabupaten Tuban, Achmad Mahesa Ariyosi, warga Desa Sokosari, Kecamatan Soko. Kejadian tragis ini terjadi pada Jumat dini hari (6/6/2025) sekitar pukul 00.30 WIB di wilayah Desa Sumberjokidul, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro.
Kejadian bermula saat korban bersama dua rekannya, Dafin dan Tomi, sedang nongkrong di pinggir jalan barat SMPN 4 Bojonegoro. Dua pria tak dikenal menghampiri mereka menggunakan sepeda motor matic. Salah satu pelaku berpura-pura meminta bantuan korban untuk mengantarkannya mengambil mobil, dengan alasan sepeda motornya mengalami kerusakan.
Korban kemudian mengantarkan pelaku menggunakan sepeda motornya, Honda CRF putih dengan nomor polisi S-4621-EAM (plat nomor tidak terpasang, knalpot brong). Setelah sempat mengisi BBM di SPBU Kalianyar, pelaku meminta korban berhenti di daerah sepi di Desa Sumberjokidul.
Tanpa diduga, pelaku mengeluarkan senjata tajam, mengalungkannya ke leher korban, dan memukuli kepala korban hingga terjatuh. Korban kemudian diikat tangan dan kakinya menggunakan baju sendiri, sementara mulutnya disumpal dengan pakaian dalam. Usai melumpuhkan korban, pelaku melarikan diri dengan membawa kabur sepeda motor, Besrta handphone milik korban.
Korban berhasil melepaskan ikatan dan berjalan hingga ke Dukuh Brumbung, Desa Kalicilik, tempat ia meminta pertolongan warga setempat. Korban selanjutnya diantar ke Polsek Sukosewu untuk melaporkan kejadian tersebut. Total kerugian yang dialami korban diperkirakan mencapai Rp30 juta.
Pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi, di antaranya Fiki, Triyono, dan Muhtasam, warga setempat yang mengetahui kondisi korban pascakejadian. Saat ini, penyelidikan terus dilakukan untuk mengejar dan menangkap para pelaku, yang identitasnya masih dalam proses pengembangan.
Kasus ini mendapat perhatian publik karena menunjukkan tingkat kekerasan tinggi yang dialami korban, serta dampak psikologis yang ditimbulkan. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja, agar lebih waspada terhadap orang asing dan tidak mudah percaya terhadap ajakan yang mencurigakan.
( memo )





0 Komentar