Kebumen – Oneplus.web.id - Insiden pengeroyokan terjadi di depan Masjid Nurul Huda, Kebumen, Kamis (31/7/2025) malam. DA, warga Kecamatan Karang Anyar, mengaku menjadi korban penganiayaan oleh HN beserta sejumlah rekannya saat mengajari FT, istri HN, mengendarai mobil. Kejadian ini telah dilaporkan ke Polres Kebumen.
Kepada wartawan, Selasa (5/8/2025), DA menceritakan bahwa peristiwa tersebut bermula ketika FT dan rekannya, BS, meminta bantuan untuk belajar mengemudi. DA yang bermaksud menolong pun setuju. Namun, saat dalam perjalanan, mereka berpapasan dengan HN.
Tak lama kemudian, HN bersama GN (kakak ipar HN) dan beberapa orang mendatangi mobil yang dikendarai FT, menggedor pintu, lalu menyuruh DA turun.
“Begitu saya buka pintu, GN langsung memukul dagu saya sampai jatuh ke jok mobil. Dia menuduh saya telah membawa istri orang. Rambut saya dijambak, lalu saya ditarik keluar dan dikeroyok oleh HN, GN, dan teman-temannya,” ungkap DA.
Pengeroyokan itu, menurut DA, berlangsung sekitar pukul 20.00–21.00 WIB di depan Masjid Nurul Huda dan disaksikan banyak orang.
“Saya tidak melawan, hanya menutupi wajah. Saya sudah jelaskan bahwa hanya diminta mengajari nyetir. Untung ada yang melerai, kalau tidak mungkin nyawa saya melayang,” tambahnya.
Saksi mata, AI, membenarkan adanya pengeroyokan tersebut meski mengaku tidak mengetahui penyebab pastinya.
“Saya lihat langsung di depan masjid, tapi tidak berani mendekat karena takut jadi sasaran amuk,” ujarnya.
Atas insiden ini, DA melapor ke Polres Kebumen dengan nomor laporan Rekom/325/VIII/SPKT pada Minggu (2/8/2025), didampingi oleh Nurudin dari POSBAKUM PERARI.
Nurudin menegaskan bahwa penegakan hukum harus berjalan tegas.
“Tidak ada yang kebal hukum. Aparat harus memberi efek jera agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak terlapor belum memberikan keterangan resmi. Kasus masih dalam proses penyelidikan oleh Polres Kebumen.
(Red)



0 Komentar