Iklan

header ads

Ketua Umum DPP GmnI Bung Sujahri Somar Buka Kaderisasi Tingkat Dasar di Gunung Sitoli-Nias



Gunung Sitoli, Nias - oneplus.web.id  - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI), Bung Sujahri Somar, secara resmi membuka kegiatan Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) di Gunung Sitoli, Sabtu (6/9/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Peran Strategis GmnI dalam Menyikapi Arah Baru Politik Nasional dan Tantangan Daerah”.


Dalam sambutannya, Bung Sujahri menegaskan bahwa KTD bukan sekadar regenerasi kepemimpinan, melainkan sarana perjuangan intelektual untuk mempersiapkan kader menghadapi dinamika politik nasional.


“Kader yang cakap tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu merespons realitas lokal. Politik harus dibarengi dengan jiwa sosial agar kebijakan benar-benar pro-rakyat,” ujarnya.


Kaderisasi sebagai Investasi Strategis


Panitia menjelaskan bahwa KTD di Gunung Sitoli mencakup pendidikan politik dasar, pemahaman kebijakan publik, penguatan kapasitas advokasi, hingga studi kasus pembangunan daerah. Ketua Cabang Gunung Sitoli–Nias, Bung Arizman Zega, menyebut tujuan utama program ini adalah mencetak kader yang mampu menjembatani kebutuhan masyarakat dengan kebijakan nasional.


Kegiatan menghadirkan pemateri dari berbagai kalangan, antara lain Bung Meiman K. Harefa (PJ Sekda Gunung Sitoli), Bung Imanuel Ziliwu (Anggota DPRD Gunung Sitoli), dan Bung Mico Gea (Sekretaris PA GmnI DPD DKI Jakarta). Mereka membawakan materi melalui diskusi panel, simulasi perumusan kebijakan, serta pelatihan advokasi berbasis riset.




Tantangan Nasional dan Fokus Daerah


Bung Sujahri menyoroti tantangan baru akibat pergeseran politik nasional, seperti alokasi anggaran, prioritas pembangunan, dan kebijakan desentralisasi. Ia menekankan agar kader GmnI mengambil posisi strategis, bukan sekadar kritikus, tetapi mitra kontrol konstruktif.


Di sisi lain, Pulau Nias menghadapi persoalan infrastruktur, akses layanan publik, hingga kebutuhan lapangan kerja. Karena itu, KTD juga membahas solusi berbasis kearifan lokal, seperti pengembangan pariwisata berkelanjutan, ekonomi kreatif, dan pendidikan vokasi.


Kolaborasi dan Advokasi


Melalui KTD, GmnI menargetkan terbentuknya tim kajian yang mampu menyusun rekomendasi kebijakan berbasis data. Bung Sujahri juga mendorong jejaring dengan masyarakat sipil, akademisi, dan pelaku ekonomi lokal agar aspirasi daerah tersuarakan hingga ke tingkat pusat.


“Kader yang kuat akan mengubah aspirasi lokal menjadi agenda yang didengar di pusat. Kita butuh kerja cerdas — penelitian, komunikasi, dan aksi bersama,” tegasnya.


Harapan Peserta


Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung tiga hari ini disambut positif tokoh masyarakat dan peserta. Mereka berharap KTD dapat menjadi titik awal keterlibatan aktif generasi muda Nias dalam pembangunan dan pengambilan keputusan daerah.


Menutup acara, Bung Sujahri mengingatkan pentingnya etika dalam berpolitik:


“Politik adalah sarana untuk memperbaiki hidup bersama. Gunakanlah ilmu dan pengaruh untuk membangun, bukan merusak.”


(RadenHernawan)

Posting Komentar

0 Komentar