Dalam video yang beredar di media sosial, paket sembako pasar murah seharga Rp80.000 berisi 5 kilogram beras SPHP Bulog, 1 liter minyak goreng, gula pasir, telur ayam, serta beberapa bungkus mi instan. Namun, puluhan warga Lubuk Pakam yang datang langsung ke Kantor DPRD merasa kecewa karena tidak kebagian.
“Kami disuruh datang bawa Kartu Keluarga, tapi sampai di sini malah ditanya kupon. Kupon mana lagi? Kami warga biasa tidak pernah dapat kupon,” kesal NS (48), warga Lubuk Pakam, di depan kantor DPRD.
NS juga menuding pasar murah justru lebih banyak diakses oleh orang-orang bermobil yang merupakan staf DPRD.
“Kami lihat sendiri, yang beli itu orang bermobil. Bahkan staf DPRD yang ambil banyak sekali, sementara kami yang miskin malah tidak kebagian,” tambahnya.
Kekecewaan warga makin memuncak ketika panitia menyebut kupon pasar murah sudah habis, padahal sebelumnya mereka diundang untuk hadir.
“Untuk apa diumumkan ke masyarakat kalau ujung-ujungnya hanya orang dalam yang dapat? Kalau memang untuk staf saja, lebih baik dibagi diam-diam, jangan bohongi kami,” ujar seorang ibu dengan nada tinggi.
Menurut informasi yang diperoleh, hanya tersedia 1.000 paket sembako. Namun jumlah staf, honorer DPRD, serta pegawai dari dinas lain yang terlibat sudah memakan porsi besar dari kuota tersebut.
Ketika dikonfirmasi, Anggota DPRD Deli Serdang Paian Purba, SH membenarkan adanya kegiatan pasar murah itu.
“Ya benar ada pasar murah. Anggarannya tek-tekan kami, anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang,” kata Paian Purba singkat.
Hingga berita ini diterbitkan, keresahan masyarakat masih ramai dibicarakan, baik di depan gedung DPRD maupun di media sosial.
(Tim)




0 Komentar