Iklan

header ads

BNPB Catat Sejumlah Bencana Hidrometeorologi di Akhir Pekan Keempat Oktober, Warga Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

Jakarta.Oneplus.web.id -Menjelang berakhirnya pekan keempat Oktober, sejumlah bencana hidrometeorologi terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berbagai peristiwa dilaporkan hingga Jumat (24/10), pukul 07.00 WIB.

Di Provinsi Jawa Tengah, banjir melanda wilayah Kabupaten Banjarnegara pada Kamis (23/10), menyusul hujan lebat yang terjadi di tiga kecamatan. Wilayah terdampak meliputi Kelurahan Ampelsari dan Semarang, serta Desa Parakan dan Bawang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih melakukan pendataan lanjutan di lapangan. Sementara itu, kerugian material tercatat berupa gangguan pada satu ruas jalan, satu saluran irigasi, serta terdampaknya kurang lebih 1.500 hektare lahan.

Kondisi banjir juga masih berlangsung di Kota Semarang hingga Kamis sore (23/10). Banjir terjadi sejak Rabu (22/10) di Kecamatan Genuk dan Pedurungan, tepatnya di Kelurahan Muktiharjo dan Tlogosari. Sebanyak 12.957 KK atau sekitar 38.180 jiwa terdampak dalam kejadian ini. BPBD Kota Semarang terus melakukan penanganan dengan memompa genangan air di sejumlah titik serta mendistribusikan makanan siap saji kepada 1.000 warga yang paling membutuhkan.

Di Provinsi Jawa Barat, cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang melanda Kabupaten Bekasi pada Rabu (22/10). Berdasarkan asesmen BPBD setempat pada Kamis (23/10), peristiwa ini berdampak pada 9 desa di 9 kecamatan, dengan jumlah warga terdampak sebanyak 169 KK atau 304 jiwa. Tidak ada laporan korban jiwa. BPBD juga mendistribusikan bantuan darurat seperti makanan, terpal, dan tikar. Untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem lanjutan, BNPB melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) dengan total 2 sorti dan penggunaan 1.600 kg bahan semai.

Sementara itu, Kabupaten Bondowoso di Provinsi Jawa Timur turut mengalami cuaca ekstrem pada Rabu (22/10). Hujan lebat disertai angin kencang berdampak pada lima desa di Kecamatan Binakal dan Curahdami. Dampaknya, beberapa rumah warga mengalami kerusakan, dan sejumlah pohon tumbang. Tercatat 83 KK terdampak, dengan rincian 3 rumah rusak berat, 13 rusak sedang, dan 67 rusak ringan. Pada Kamis (23/10), BPBD Bondowoso melakukan pembersihan material pohon tumbang serta membantu perbaikan rumah masyarakat terdampak.

Mengantisipasi potensi ancaman hidrometeorologi selama musim hujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap potensi banjir, tanah longsor, serta angin kencang. Sejumlah wilayah juga tertera dalam peringatan dini cuaca dengan potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada Jumat (24/10) pagi hingga siang, yakni meliputi Aceh, Sumatera Utara, Padang, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, serta Maluku.





Sumber: BNPB
Editor: Redaksi

Posting Komentar

0 Komentar