Iklan

header ads

Fenomena Penyakit Klepto: Kebiasaan Mencuri yang Bisa Berakibat Fatal Bagi Diri Sendiri dan Orang Lain


 Salatiga,13 Oktober 2025. OnePlus.web.id . Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kasus seseorang yang mencuri bukan karena kebutuhan ekonomi, melainkan karena dorongan batin yang sulit dikendalikan. Kondisi ini dikenal dengan kleptomania, yaitu gangguan kejiwaan yang membuat penderitanya memiliki keinginan tak tertahankan untuk mengambil barang milik orang lain, meski barang itu tidak dibutuhkan sama sekali.


Kleptomania atau yang sering disebut “penyakit klepto”, berbeda dengan perilaku mencuri biasa. Penderitanya sering kali merasa gelisah dan tegang sebelum mencuri, lalu merasa lega atau puas sesaat setelah melakukannya, namun kemudian muncul rasa bersalah dan penyesalan mendalam. Siklus ini bisa terus berulang, bahkan tanpa disadari oleh pelakunya.



Menurut sejumlah psikolog, kleptomania termasuk dalam kategori gangguan kontrol impuls, yaitu ketidakmampuan seseorang menahan dorongan hati yang kuat untuk melakukan tindakan yang salah. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat berakibat fatal bagi diri sendiri—baik secara sosial, hukum, maupun psikologis.


Dari sisi sosial, penderita kleptomania kerap dijauhi oleh lingkungan, kehilangan kepercayaan dari keluarga, sahabat, bahkan tempat kerja. Sementara dari sisi hukum, tindakan mencuri tetap dapat digolongkan sebagai tindak pidana, meski dilakukan tanpa motif ekonomi. Banyak kasus menunjukkan bahwa penderita klepto berakhir di penjara atau rehabilitasi kejiwaan, setelah perbuatannya terungkap berulang kali.



Psikolog klinis merekomendasikan agar penderita mendapat penanganan medis dan terapi perilaku, seperti psikoterapi, konseling, serta pengobatan antidepresan untuk mengendalikan dorongan impulsif tersebut. Dukungan keluarga dan lingkungan sangat penting untuk proses penyembuhan dan pemulihan moral penderita.


“Penyakit klepto bukan sekadar kebiasaan buruk, melainkan gangguan mental yang serius. Jika tidak diatasi, bisa menghancurkan masa depan seseorang,” ungkap seorang psikolog di Salatiga dalam wawancara dengan OnePlus.web.id.



Kasus kleptomania menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa gangguan mental dapat memengaruhi perilaku seseorang tanpa disadari. Oleh sebab itu, penting untuk meningkatkan kesadaran dan empati, serta membantu penderita mendapatkan pertolongan profesional sebelum perilaku tersebut menimbulkan kerugian lebih luas.


(R70T)


Posting Komentar

0 Komentar