Semarang,17 Oktober 2025 OnePlus.web.id .Di tengah naiknya harga akomodasi di kota besar seperti Semarang, keberadaan Pondok Boro menjadi angin segar bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan para perantau. Dengan tarif hanya Rp4.000 per malam, pondok sederhana ini menjadi tempat singgah favorit para pekerja harian, tukang becak, dan buruh yang mencari tempat istirahat murah namun layak.
Terletak di kawasan padat penduduk Semarang bagian bawah, Pondok Boro menyediakan kamar sederhana berisi tikar, bantal, dan kipas angin. Fasilitasnya memang jauh dari mewah, namun kebersihan dan keamanan tetap dijaga oleh pengelola. Beberapa penginap mengaku, meskipun tarifnya sangat murah, suasana di pondok tersebut cukup nyaman dan ramah bagi sesama penghuni.
Menurut Pak Slamet, salah satu pengelola Pondok Boro, tarif Rp4.000 sudah berlaku selama bertahun-tahun. “Kami memang sengaja tidak menaikkan harga karena mayoritas penghuni di sini pekerja harian. Kalau dinaikkan, kasihan mereka,” ujarnya
.
Keberadaan pondok seperti ini menjadi bukti masih adanya solidaritas sosial di tengah tekanan ekonomi perkotaan. Bagi banyak orang, Pondok Boro bukan sekadar tempat tidur murah, tetapi juga simbol gotong royong dan rasa kemanusiaan di antara sesama rakyat kecil.
Pemerintah Kota Semarang pun diharapkan dapat memberi perhatian lebih kepada tempat-tempat seperti ini — baik dari segi fasilitas sanitasi maupun keselamatan bangunan — agar penginapan murah tetap layak huni tanpa mengorbankan kesehatan penghuninya.
Dengan keberadaan Pondok Boro Semarang, masyarakat berpenghasilan rendah masih memiliki tempat untuk beristirahat dengan tenang di tengah kerasnya kehidupan kota besar.
R70T
0 Komentar