Yogyakarta,14 Oktober 2025. OnePlus.web.id Sejumlah pedagang di kawasan Malioboro mengeluhkan menurunnya jumlah pembeli dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi sepinya pengunjung ini diduga kuat merupakan imbas dari melemahnya sektor industri dan turunnya daya beli masyarakat.
Banyak pedagang mengaku penjualan menurun drastis, bahkan hingga 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu pedagang batik, Ibu Sulastri, mengungkapkan bahwa omzetnya turun karena berkurangnya wisatawan dan pembeli lokal.
“Biasanya ramai setiap akhir pekan, tapi sekarang banyak yang cuma lihat-lihat. Jarang yang benar-benar beli,” ujarnya saat ditemui di depan kiosnya di Malioboro, Senin (14/10/2025).
Pemerintah Kota Yogyakarta tidak tinggal diam menghadapi kondisi ini. Melalui Dinas Perdagangan, Pemkot menyatakan sedang menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk membantu para pelaku usaha kecil dan pedagang kaki lima di kawasan Malioboro.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Sri Rahayu, menyebut pihaknya akan menggelar kembali program promosi wisata belanja, serta memperluas kerja sama dengan pelaku industri pariwisata agar arus wisatawan ke Malioboro kembali meningkat.
“Kami memahami bahwa perlambatan industri berdampak langsung pada konsumsi masyarakat. Pemkot berkomitmen menjaga roda ekonomi lokal tetap bergerak,” jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga tengah mengkaji insentif retribusi bagi pedagang serta pelatihan digital marketing agar mereka mampu memperluas jangkauan penjualan secara online.
Kawasan Malioboro selama ini dikenal sebagai ikon wisata belanja Yogyakarta, dengan ribuan pedagang yang menggantungkan hidup dari aktivitas ekonomi di sepanjang jalan legendaris tersebut. Diharapkan dengan langkah-langkah responsif Pemkot, geliat ekonomi Malioboro dapat segera bangkit kembali.
(R70T)



0 Komentar