Yogyakarta14 Oktober 2025., OnePlus.web.id Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengambil langkah tegas dalam menata aktivitas kesenian jalanan di kawasan Malioboro. Mulai akhir tahun ini, para pengamen tidak lagi diperbolehkan berkeliling dan mendatangi wisatawan di sepanjang jalan Malioboro. Sebagai gantinya, Pemkot menyiapkan tujuh titik resmi bagi pengamen untuk menampilkan bakat seni mereka
.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan menciptakan suasana Malioboro yang lebih tertib, nyaman, dan ramah bagi wisatawan tanpa menghilangkan unsur seni jalanan yang menjadi daya tarik khas kota budaya tersebut.
“Kami tetap memberikan ruang bagi para pengamen untuk berkarya, namun dengan sistem yang lebih teratur dan tidak mengganggu pengunjung. Jadi tidak ada lagi pengamen yang mengejar atau memaksa wisatawan,
Tujuh Titik Resmi untuk Pengamen
Tujuh titik resmi yang disiapkan Pemkot Yogyakarta antara lain:
- Area sekitar Wisma KAI,
- Kawasan Jalan Mangkubumi,
- Pasar Beringharjo,
- Area depan eks Hotel Mutiara,
- Gerbang Kepatihan,
- Plaza Malioboro, dan
- Depan Jogja Library Center.
Setiap titik akan dilengkapi panggung mini dan fasilitas audio sederhana agar penampilan lebih menarik serta tidak mengganggu arus lalu lintas maupun aktivitas pejalan kaki.
116 Pengamen Lolos Kurasi
Sebanyak 116 pengamen telah dinyatakan lolos kurasi oleh Dinas Kebudayaan. Mereka akan diberi izin tampil di titik-titik resmi tersebut secara bergiliran. Pemkot juga berencana melakukan moratorium pendaftaran pengamen baru jika jumlah yang ada sudah mencukupi.
(R70T)



0 Komentar