Semarang,12 Oktober 2025, OnePlus.web.id . Setelah guncangan gempa yang mengguncang wilayah Bandung dan sekitarnya beberapa waktu lalu, perhatian kini tertuju pada Kota Semarang. Para ahli geologi memperingatkan bahwa wilayah pesisir utara Jawa Tengah ini berpotensi mengalami gempa bumi yang lebih besar, akibat adanya aktivitas sesar aktif yang melintas di sekitar Semarang dan Laut Jawa bagian selatan.
Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Semarang dan sekitarnya berada di zona rawan gempa yang dipengaruhi oleh Sesar Gringsing, Sesar Rawapening, serta beberapa patahan kecil yang masih aktif. “Kawasan utara Jawa Tengah, termasuk Semarang, memiliki potensi gempa tektonik karena masih dipengaruhi pergerakan lempeng Eurasia dan Indo-Australia,” ujar salah satu peneliti geofisika dari UGM, Dr. R. Ardi Nugroho,
Guncangan di Bandung yang mencapai magnitudo 5,2 dinilai sebagai peringatan dini bagi kota-kota lain di Pulau Jawa, termasuk Semarang. Aktivitas gempa di wilayah selatan Pulau Jawa bisa menjadi pemicu stres tektonik yang berdampak pada patahan di bagian tengah dan utara pulau.
“J
ika energi gempa di sekitar Bandung terus meningkat, bukan tidak mungkin wilayah seperti Semarang atau Kendal bisa merasakan efek lanjutannya. Apalagi jika terjadi pelepasan energi besar di sesar lokal,” lanjut Ardi.
Pemerintah Kota Semarang bersama BPBD Jawa Tengah kini tengah melakukan pemetaan ulang kawasan rawan gempa serta memperkuat sistem peringatan dini di wilayah pesisir. Warga juga diimbau untuk tetap tenang, namun meningkatkan kewaspadaan dengan mengenali prosedur evakuasi dan memperkuat bangunan tahan gempa
.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Semarang, Agus Suryanto, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiagakan tim tanggap darurat dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. “Kita tidak bisa memprediksi kapan gempa besar akan terjadi, tapi kita bisa menyiapkan diri agar risiko korban dan kerugian dapat ditekan sekecil mungkin,” tegasnya
.
Dengan kondisi geologis yang kompleks, Semarang kini dihadapkan pada tantangan besar untuk memperkuat infrastruktur dan kesiapsiagaan warganya. Para ahli menegaskan, langkah mitigasi sejak dini adalah kunci untuk menghadapiancaman bencana alam yang tak bisa dihindari.
(R70T).




0 Komentar