Sleman, 14 Oktober 2025 — Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jogotirto, yang berada di Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, secara resmi menghentikan operasional dapur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai Senin (13/10/2025). Pihak yayasan pengelola angkat suara terkait keputusan tersebut.
Alasan Penghentian Operasional
-
Dana dari BGN belum cair
Menurut PIC yayasan pengelola, Aris, penyebab utama penghentian adalah belum turunnya anggaran dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Dia menyebut bahwa keterlambatan pencairan dana sudah terjadi sejak periode 10 hari sebelumnya, meskipun pada periode itu SPPG Jogotirto masih bisa beroperasi. Namun untuk periode terkini, karena dana belum turun, operasional harus dihentikan. -
Larangan menggunakan dana talangan
Menurut Aris, regulasi mengatur bahwa operasional dapur MBG tidak diperkenankan memakai dana talangan. Karena dana belum turun dan mekanisme talangan tidak diperbolehkan, penghentian operasional dianggap menjadi opsi satu-satunya. -
Masalah administratif dan evaluasi internal
Pihak Pemkab Sleman melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Agung Armawanta, menyebut bahwa penghentian ini berbarengan dengan proses evaluasi dari BGN terhadap administrasi SPPG. Ada dugaan bahwa pengajuan anggaran administrasi belum lengkap atau tidak sesuai standar, sehingga pencairan dana tertunda.
Beberapa pihak menduga bahwa penghentian juga mungkin terkait dengan evaluasi pasca kejadian keracunan MBG di SMPN 3 Berbah beberapa waktu lalu. Namun Agung menyatakan belum melihat surat resmi evaluasi tersebut, sehingga belum bisa dipastikan keterkaitan langsungnya.
Penegasan Tidak Terkait Kasus Keracunan
Aris menegaskan bahwa penghentian operasional bukanlah langkah reaktif terhadap kasus keracunan MBG yang terjadi sebelumnya. Menurutnya, keputusan ini semata-mata didorong oleh masalah keuangan dan administratif.
Ketidakpastian Kapan Kembali Beroperasi
Hingga berita ini ditulis, belum ada kepastian kapan operasional dapur Jogotirto akan kembali normal. Yayasan bersama pihak SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) tengah menelusuri kemungkinan kekeliruan dalam proses permohonan anggaran dan mencari titik kegagalan sistem agar dana bisa segera dicairkan.
Aris menyebut bahwa apabila proposal anggaran terdapat kesalahan, idealnya dalam 3 × 24 jam akan ada notifikasi untuk perbaikan. Namun hingga kini belum ada balasan atau perbaikan dari pihak BGN terkait proposal mereka.
Pihak pengelola berharap agar penghentian operasional tidak berlangsung lama karena dampaknya terhadap relawan dan penerima manfaat sangat signifikan. Mereka juga menyoroti bahwa para siswa penerima MBG akan kembali mengalami ketidakpastian terkait ketersediaan makan siang gratis.
(R70T).



0 Komentar