Iklan

header ads

Tato di Kalangan Generasi Muda: Antara Ekspresi Diri dan Pandangan Sosial yang Beragam


 OnePlus.web.id  19 Oktober 2025 Fenomena tato di kalangan generasi muda kini semakin umum dan menjadi bagian dari gaya hidup modern. Dahulu, tato sering kali dikaitkan dengan citra negatif atau pelanggaran norma sosial. Namun kini, persepsi masyarakat perlahan bergeser, meski tetap memunculkan pro dan kontra di berbagai kalangan.


Bagi sebagian generasi muda, tato merupakan bentuk ekspresi diri, seni, dan identitas personal. Mereka memandang tato sebagai simbol keberanian, perjalanan hidup, bahkan sebagai karya seni permanen yang melekat di tubuh. Tak sedikit juga yang menganggap tato sebagai bentuk penghargaan terhadap nilai-nilai budaya, spiritual, atau kenangan pribadi.


Seorang mahasiswa seni rupa di Salatiga, Dimas Prasetyo (22), mengaku tato baginya adalah simbol perjalanan hidup dan perjuangan.

“Tato bukan sekadar gambar di kulit, tapi cerita tentang siapa saya dan apa yang pernah saya lalui. Setiap garis punya makna,” ujarnya.

 

Namun di sisi lain, masih banyak kalangan yang menilai tato secara konservatif. Beberapa orang menganggap tato dapat menurunkan citra profesional, terutama dalam dunia kerja formal. Stigma sosial terhadap orang bertato masih kerap muncul, terutama di lingkungan yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional dan religius.


Psikolog muda asal Semarang, dr. Laila Anindya, M.Psi, menilai bahwa tato tidak selalu mencerminkan perilaku menyimpang atau pemberontakan.

“Anak muda yang bertato justru sering kali memiliki kesadaran identitas yang kuat. Namun perlu diingat, tato bersifat permanen, jadi sebaiknya dibuat dengan pertimbangan matang agar tidak menimbulkan penyesalan di masa depan,” jelasnya.

 

Sementara itu, pelaku industri kreatif menilai tato sebagai bagian dari perkembangan seni kontemporer. Studio tato kini menjamur di berbagai kota, menawarkan desain yang artistik, steril, dan profesional. Hal ini menunjukkan bahwa tato telah berkembang dari sekadar simbol budaya menjadi karya seni yang diakui.


Rendra Adi, seorang seniman tato asal Solo, mengatakan bahwa pelanggan sekarang datang dari berbagai kalangan.

“Bukan hanya anak muda, tapi juga profesional, dosen, bahkan ibu rumah tangga. Mereka datang bukan untuk memberontak, tapi untuk mengekspresikan diri,” ungkapnya.

 

Perdebatan antara pro dan kontra tentang tato kemungkinan akan terus berlangsung. Namun yang pasti, tato kini telah menjadi simbol perubahan cara pandang masyarakat terhadap kebebasan berekspresi dan keberagaman identitas generasi muda masa kini.


R70T

Posting Komentar

0 Komentar