OnePlus.web.id - 22 Oktober 2025 . Kucing memang menjadi hewan peliharaan yang lucu dan menggemaskan. Namun, di balik kelembutan bulunya, ternyata ada potensi bahaya yang perlu diwaspadai bagi kesehatan manusia, terutama bagi mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah atau alergi tertentu.
Menurut drh. Rina Astuti, dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, bulu kucing sebenarnya bukan sumber penyakit secara langsung, tetapi dapat menjadi media pembawa kuman, virus, dan parasit yang menempel di tubuh hewan tersebut.
“Bulu kucing sering kali membawa partikel mikroskopis seperti debu, jamur, bahkan parasit dari lingkungan. Jika terhirup atau mengenai kulit manusia yang sensitif, bisa memicu reaksi alergi atau infeksi,” jelas drh. Rina.
Berikut beberapa risiko yang bisa ditimbulkan:
-
Alergi dan Asma
Bulu kucing mengandung protein Fel d 1 yang dapat memicu reaksi alergi pada manusia, seperti bersin, hidung tersumbat, mata gatal, dan batuk. Pada penderita asma, paparan bulu kucing bisa memperparah gejala dan menyebabkan sesak napas. -
Infeksi Parasit (Toksoplasmosis)
Salah satu bahaya yang sering diabaikan adalah risiko toksoplasmosis, penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini bisa menular melalui kotoran atau bulu kucing yang terkontaminasi. dr. Rina menambahkan,“Ibu hamil perlu berhati-hati, karena infeksi toksoplasma bisa menembus plasenta dan membahayakan janin. Karena itu, hindari membersihkan kotoran kucing tanpa sarung tangan.”
-
Masalah Kulit
Jika kucing terinfeksi jamur seperti ringworm, maka bulunya bisa menularkan penyakit kulit ke manusia. Gejalanya berupa ruam melingkar, gatal, dan kemerahan pada kulit. -
Gangguan Pernapasan
Debu dan bulu halus yang beterbangan di udara dapat terhirup dan menumpuk di saluran pernapasan. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan iritasi, terutama bagi orang yang sensitif terhadap bulu hewan.
Cara Mencegah Bahaya Bulu Kucing:
- Rajin memandikan dan menyisir kucing minimal seminggu sekali.
- Rutin membersihkan kandang dan area bermain kucing.
- Hindari tidur satu ranjang dengan kucing.
- Cuci tangan setelah memegang hewan peliharaan.
- Gunakan pembersih udara di rumah untuk mengurangi partikel bulu yang beterbangan.
Menurut drh. Rina, memelihara kucing tetap aman selama pemilik menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
“Kuncinya ada di perawatan. Jika kucing sehat dan rumah bersih, risiko penyakit dari bulu bisa ditekan seminimal mungkin,” ujarnya.
Meski menimbulkan risiko, para ahli menegaskan bahwa cinta terhadap hewan peliharaan tetap bisa berjalan seiring dengan kesadaran kesehatan. Pelihara dengan kasih sayang, tapi jangan lupakan kebersihan dan keselamatan keluarga.
R70T



0 Komentar