OnePlus.web.id 13 Oktober 2025. Sifilis, atau yang lebih dikenal dengan Raja Singa, kini kembali menjadi perhatian serius dunia kesehatan. Penyakit menular seksual (PMS) ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan dapat menimbulkan dampak berbahaya bila tidak segera diobati.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, dalam beberapa tahun terakhir kasus sifilis menunjukkan peningkatan signifikan, terutama di kalangan usia produktif. Salah satu penyebab utamanya adalah perilaku seks bebas dan kebiasaan berganti pasangan intim tanpa perlindungan.
Gejala Sifilis yang Perlu Diwaspadai
Pada tahap awal, sifilis sering kali tidak menimbulkan rasa sakit, namun bisa dikenali dari munculnya luka kecil atau sariawan di area kelamin, mulut, atau anus. Luka ini dapat sembuh sendiri, tetapi bakteri tetap aktif di dalam tubuh.
Jika tidak diobati, penyakit ini bisa berkembang ke tahap lanjut dan menyerang organ penting seperti jantung, otak, serta sistem saraf, bahkan berisiko menyebabkan kematian.
Cara Penularan
Sifilis menular melalui:
- Hubungan seksual tanpa kondom dengan penderita.
- Kontak langsung dengan luka sifilis.
- Dari ibu hamil ke janin, yang dapat menyebabkan sifilis kongenital (penyakit bawaan pada bayi).
Untuk mencegah penularan sifilis:
- Hindari berganti-ganti pasangan intim.
- Gunakan kondom saat berhubungan seksual.
- Lakukan tes kesehatan secara rutin, terutama bagi yang aktif secara seksual.
- Segera periksa ke dokter bila muncul gejala mencurigakan.
Dinas Kesehatan mengingatkan, kebebasan seksual tanpa tanggung jawab dapat berakibat fatal. “Penyakit menular seksual seperti sifilis bisa dicegah jika kita mau hidup sehat, setia pada satu pasangan, dan tidak malu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan,” ujar salah satu tenaga medis di Puskesmas Salatiga.Mari bersama-sama menjaga diri dan orang yang kita cintai dari bahaya penyakit menular seksual. Ingat, cegah sebelum menyesal.
(R70T)
: Penyakit Berbahaya bagi yang Sering Berganti Pasangan Intim){kind=link}
0 Komentar