Iklan

header ads

BNPB Catat Sejumlah Bencana Awal November, Banjir Dominasi di Beberapa Daerah

ONEPLUS.WEB.ID –jakarta . Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat berbagai peristiwa bencana yang terjadi hingga Senin (3/11), pukul 07.00 WIB. Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi mengguyur sejumlah wilayah di Indonesia. Banjir menjadi peristiwa bencana yang paling banyak dilaporkan pada awal pekan bulan November ini.

Dari Provinsi Jawa Timur, banjir melanda sembilan desa di lima kecamatan di Kabupaten Lumajang, meliputi Kecamatan Jatiroto, Rowokangkung, Sukodono, Lumajang, dan Candipuro.
Peristiwa banjir yang terjadi pada Jumat (31/10) disebabkan oleh tingginya curah hujan yang membuat Sungai Bondoyudo meluap hingga menggenangi permukiman warga.

Akibat kejadian ini, sebanyak 1.228 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Kerugian materil tercatat berupa 20 hektare sawah tergenang dan empat akses desa terendam air.
Hingga Minggu (2/11), banjir di wilayah tersebut dilaporkan telah surut dan debit air Sungai Menjangan kembali normal.

Masih di Jawa Timur, banjir juga menggenangi Desa Sumberagung, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember. Hujan intensitas sedang yang disertai kiriman air dari Sungai Jatiroto di Kabupaten Lumajang menyebabkan debit air Sungai Uling meningkat hingga meluap ke jalan dusun.
Sebanyak 698 KK dan sejumlah lahan persawahan terdampak, namun pada Minggu (2/11) banjir telah dilaporkan surut total.

Beralih ke Provinsi Jawa Barat, banjir juga terjadi di Kabupaten Bekasi akibat hujan lebat, kiriman air dari hulu sungai, serta buruknya sistem drainase yang membuat Kali Cikarang meluap dan menyebabkan tanggul jebol.
Tercatat tujuh kecamatan terendam dengan ketinggian air 20–140 sentimeter, yakni Kecamatan Serang Baru, Cikarang Utara, Sukatani, Cikarang Selatan, Cikarang Barat, Karangbahagia, dan Cibitung.

Sebanyak 3.548 jiwa terdampak dan 1.382 jiwa mengungsi di beberapa titik pengungsian seperti Kampung Blokang, Perumahan Taman Bali Kahuripan, Lapangan Jabon, dan TPQ Fadlulloh.
Hingga Minggu (2/11), enam kecamatan dilaporkan sudah surut, sementara Kecamatan Sukatani masih berangsur surut.

Di Kabupaten Bandung, hujan deras pada Sabtu (1/11) memicu kenaikan debit Sungai Citarum, Cikapundung, Cipalasari, dan Cigede. Kecamatan Bojongsoang, Baleendah, dan Dayeuhkolot terdampak banjir dengan ketinggian air 10–100 sentimeter.
Sebanyak 343 jiwa terdampak, dan 24 jiwa di antaranya mengungsi di shelter Desa Dayeuhkolot. Hingga Minggu (2/11), banjir di Desa Bojongasih masih belum surut.

Sementara itu di Provinsi Aceh, hujan deras selama tiga jam sejak Sabtu (1/11) menyebabkan banjir di permukiman warga Gampong Alue Sentang, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, dengan ketinggian air 20–50 sentimeter.
Sebanyak 55 KK terdampak dan BPBD Kabupaten Aceh Timur telah menuju lokasi untuk pendataan serta koordinasi. Banjir dilaporkan masih bertahan.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi selama musim hujan, seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.
Langkah kesiapsiagaan yang disarankan antara lain memangkas pohon rapuh, memeriksa kekuatan bangunan, menyimpan dokumen penting di tempat aman, menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan dasar untuk tiga hari, serta memantau prakiraan cuaca dari sumber yang kredibel.



Sumber: BNPB
Editor: Redaksi Oneplus.web.id

Posting Komentar

0 Komentar