OnePlus Web.id —Lombok 15 November 2025 Lombok selama ini dikenal sebagai pulau seribu pantai, tetapi siapa sangka di balik pasir putih dan ombaknya yang memesona, tersimpan cerita kerajaan kuno yang membentuk budaya masyarakatnya hingga kini? Jejak kerajaan Gumi Sasak, kerajaan tertua di Lombok, masih bisa ditemukan jika kita tahu ke mana harus menengok.
Bayangkan sebuah desa kecil di kaki gunung, di mana periuk kuno, kerangka manusia, dan tulang binatang ditemukan bersisian dengan sisa arang dan logam. Itulah Gunung Piring, Truwai, Lombok Tengah. Penemuan arkeologis ini membuktikan bahwa penduduk Lombok sudah memiliki peradaban maju jauh sebelum kerajaan-kerajaan Sasak tercatat dalam sejarah
.
Bahkan, kerajaan awal Sasak pertama kali berdiri di daerah Laek (Sambelia) sebelum berpindah ke Pamatan (Aikmel). Setiap perpindahan kerajaan bukan sekadar administratif, tapi juga menandai perjalanan politik, sosial, dan budaya masyarakat Sasak di pulau ini.
Lombok bukan pulau yang hidup dalam isolasi. Temuan arca Buddha dari perunggu di Batu Pandang, Lombok Timur, membuka bukti bahwa kerajaan Sasak berinteraksi dengan budaya Hindu-Buddha dari Jawa dan Bali. Tak hanya itu, babad Sasak mencatat bahwa kerajaan Pamatan, Perigi, dan Selaparang pernah berada di bawah pengaruh Majapahit, menegaskan Lombok sebagai simpul perdagangan dan budaya di Nusantara.
Sejak abad ke-13, Lombok sudah menjadi pusat perdagangan. Pedagang dari Jawa, Palembang, Banten, Gresik, bahkan Sulawesi, rutin singgah di pelabuhan Labuan Lombok. Dari sinilah barang, budaya, hingga agama Islam masuk ke Gumi Sasak, menciptakan masyarakat yang heterogen dan kaya tradisi. Bayangkan: Lombok menjadi titik temu budaya sebelum kata “globalisasi” muncul!
Di Lombok Tengah, berdiri Kerajaan Pejanggik, salah satu kerajaan penting Sasak yang muncul pada 1343 Masehi. Kerajaan ini bertahan selama lebih dari tiga abad, meninggalkan makam tua, babad, dan situs arkeologis yang kini menjadi saksi bisu kekuatan dan budaya Gumi Sasak. Mengunjungi lokasi ini seperti menapaki lorong waktu, merasakan bagaimana kehidupan kerajaan dulu berdenyut.
Peninggalan kerajaan Gumi Sasak bukan sekadar sejarah — ia adalah identitas budaya. Dari upacara adat, arsitektur rumah tradisional, hingga sistem sosial masyarakat Sasak, semuanya memiliki akar yang terhubung ke kerajaan kuno ini. Melalui pelestarian dan pendidikan, generasi muda bisa menyelami sejarah sambil menghargai akar budaya mereka.
Bagi pecinta sejarah dan traveler cerdas, Lombok menawarkan pengalaman unik: menikmati keindahan alam sambil menelusuri jejak kerajaan kuno. Gunung Piring, Pamatan, dan Batu Pandang bukan sekadar lokasi wisata, tapi portal menuju masa lalu Gumi Sasak. Di sini, sejarah dan budaya berpadu, menciptakan pengalaman yang tak hanya memanjakan mata, tapi juga hati dan pikiran.
Reina





0 Komentar