OnePlus web. Id Pekanbaru 15 November 2025 — Peringatan HUT ke-80 Korps Brimob Polri di Riau, Jumat pagi, berubah menjadi momen refleksi mendalam ketika Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan secara terbuka menegaskan bahwa Brimob memiliki warisan nilai yang tak lekang oleh waktu: “DNA Humala Silalahi.”
Bukan sekadar pujian, Kapolda menyebut DNA itu sebagai “roh kesetiaan dan keteguhan Brimob” yang wajib dirawat dan dihidupkan dari generasi ke generasi.
Warisan Harimau dari Kampar yang Jadi Standar Moral Brimob
Dalam sambutannya, Irjen Herry mengangkat kembali figur legendaris Humala Silalahi, anggota Brimob yang dikenal sebagai “Harimau dari Kampar” karena keberanian, komitmen, dan dedikasinya menjaga keamanan masyarakat Riau pada masa-masa paling krusial.
Kapolda menegaskan bahwa nilai yang dibawa Humala — setia, kuat, tidak mengeluh, dan tidak meninggalkan tugas — telah menjadi DNA tidak tertulis yang membentuk karakter Brimob.
“Delapan puluh tahun perjalanan Brimob bukan hanya soal panjang waktu, tapi panjangnya nilai. Dan nilai itu ada dalam warisan Humala Silalahi yang melekat pada tubuh Brimob hingga hari ini,” tegas Kapolda.
Kesetiaan Tanpa Batas: Loyalitas yang Tidak Buta, Tapi Bertanggung Jawab
Menariknya, Kapolda tidak hanya bicara tentang kesetiaan kepada institusi. Ia meluruskan makna loyalitas:
- Bukan soal memuji pimpinan secara membabi buta,
- Melainkan menjaga marwah kesatuan,
- Memberi kritik dengan cara yang benar,
- Dan selalu menciptakan solusi, bukan masalah.
Irjen Herry menekankan bahwa loyalitas yang diwariskan Humala Silalahi adalah loyalitas yang disertai integritas, bukan kepatuhan semu.
Brimob Presisi: Dari Seremonial ke Aksi Nyata
Pada usia 80 tahun, Kapolda meminta Brimob tidak terjebak dalam rutinitas seremoni.
Ia menegaskan bahwa tema “Brimob Presisi untuk Masyarakat” bukan slogan, melainkan mandat kerja.
Brimob diminta memperkuat:
- Respons cepat terhadap gangguan kamtibmas,
- Pendekatan humanis saat bertugas di lapangan,
- Keterlibatan langsung dalam urusan sosial masyarakat,
- Disiplin moral dan profesional dalam setiap operasi.
Kapolda mengingatkan bahwa kehadiran Brimob harus dirasakan, bukan hanya terlihat.
Ajakan Muhasabah: Menguatkan Identitas Brimob Masa Depan
Menutup pernyataannya, Irjen Herry mengajak seluruh jajaran Brimob untuk melakukan muhasabah:
- melihat perjalanan panjang yang telah dilalui,
- menilai kembali apakah nilai-nilai Humala masih hidup,
- dan merumuskan langkah-langkah strategis menghadapi tantangan keamanan modern.
Menurutnya, mempertahankan DNA Humala berarti memastikan Brimob tetap menjadi pasukan khusus yang kuat, profesional, namun tetap manusiawi.
Peringatan HUT ke-80: Simbol, Rasa, dan Janji
HUT kali ini bukan hanya ulang tahun.
Bagi Polda Riau, ini adalah pengingat jati diri—bahwa Brimob bukan sekadar pasukan elite, tetapi penjaga yang membawa warisan sejarah dan nilai perjuangan.
Lewat penekanan pada “DNA Humala Silalahi”, Kapolda ingin memastikan bahwa Brimob masa kini tetap
Reina



0 Komentar