OnePlus web id — Shwe Kokko 20 November 2025 Pasukan militer Myanmar melakukan serangan mendadak ke sebuah kompleks yang diduga sebagai pusat penipuan daring (online scam) di kota Shwe Kokko, dekat perbatasan Thailand. Sebanyak 346 warga negara asing ditahan dalam operasi ini, sementara hampir 10.000 ponsel disita sebagai barang bukti.
Operasi Terencana, Bukan Insiden Kebetulan
Menurut juru bicara militer, operasi ini merupakan bagian dari kampanye berkelanjutan untuk menindak sindikat kejahatan cyber yang beroperasi dalam skala besar. Pasukan tidak hanya memasuki beberapa gedung ilegal, tetapi juga membendung kemungkinan pelaku kabur ke Thailand, dengan menutup akses lintas perbatasan
.
Tahanan Asing dan Dugaan Keterlibatan Milisi
Mayoritas dari 346 orang yang ditangkap adalah warga negara asing. Militer menuding bahwa kelompok bersenjata oposisi telah lama memberi perlindungan kepada sindikat penipuan ini. Salah satu nama yang disorot adalah She Zhijiang, pemimpin perusahaan Yatai, yang sebelumnya dikaitkan dengan operasi gambling dan penipuan di Shwe Kokko.
Alat Operasi Disita: Ponsel dan Perangkat Lain
Militer melaporkan menyita hampir 10.000 ponsel yang digunakan dalam operasi scam dan judi daring. Selain itu, peralatan lain yang terkait dengan aktivitas kejahatan siber diduga turut disita.
Motif Politik dan Kritik Internasional
Meski militer mengklaim operasi ini sebagai langkah tegas untuk memberantas penipuan, pengamat meragukan niat sebenarnya. Beberapa pihak menilai ini bisa menjadi bagian dari kampanye propaganda militer, terutama karena tekanan dari Tiongkok, yang semakin kuat menyoroti warganya sebagai korban sekaligus pelaku dalam jaringan scam semacam ini.
Sebagian analis menyebut bahwa meskipun pekerja “bawah” ditangkap, dalang besar operasi ini tetap berjalan di balik layar tanpa terganggu.
Implikasi Isu Perdagangan Manusia
Tidak sedikit pekerja yang ditangkap digambarkan sebagai korban perdagangan manusia. Mereka direkrut melalui janji pekerjaan, tetapi akhirnya dipaksa menjalankan aktivitas penipuan daring di pusat-pusat semacam ini.
Catatan Geopolitik: Tekanan China dan Peran Milisi
Shwe Kokko berada di wilayah yang dikuasai sebagian oleh milisi etnis, seperti Border Guard Force (BGF) dan Karen National Union (KNU). Militernya Myanmar mengklaim tengah “mengeratkan kontrol” di kawasan ini. Sementara itu, menurut sejumlah pengamat, operasi semacam ini bisa jadi diatur untuk merespons tekanan diplomatik dari Tiongkok atas keterlibatan warganya dalam skema scam.
- Liputan mendalam: Berita ini bisa dijadikan pangkalan untuk mengeksplor lebih jauh bagaimana “pabrik-pabrik scam” di Myanmar tumbuh dan siapa saja yang diuntungkan.
- Aspek human trafficking: Karena banyak pekerja asing yang diduga korban, bisa dibuat fitur tentang perdagangan manusia di balik operasi scam daring.
- Geopolitik dan diplomasi: Penindakan ini bisa dilihat dalam konteks hubungan Myanmar–Tiongkok, serta tekanan internasional terhadap operasi kriminal siber di kawasan.
- Risiko PR militer: Ada kemungkinan penggerebekan ini dipakai sebagai “show” untuk membersihkan citra militer, tetapi dampak jangka panjang terhadap jaringan scam masih di pertanyakan.
Reina




0 Komentar