Iklan

header ads

Minyak Curah vs Minyak Kamasan: Dua Pilihan Kebutuhan Pokok yang Terus Diperdebatkan Konsumen


OnePlusWeb.id
— nasional 29 November 2025  Minyak goreng tetap menjadi salah satu kebutuhan pokok rumah tangga di Indonesia, terutama menjelang akhir tahun ketika konsumsi masyarakat meningkat. Di pasaran, dua jenis yang paling sering menjadi pilihan adalah minyak curah dan minyak merek Kamasan, yang masing-masing memiliki keunggulan serta tantangan sendiri.


Minyak curah masih menjadi pilihan utama bagi banyak keluarga karena harganya yang relatif lebih murah. Di beberapa pasar tradisional, minyak curah dijual dengan kisaran harga yang lebih stabil dibanding minyak kemasan premium.


Bagi para pedagang UMKM seperti penjual gorengan dan warung makan, minyak curah menjadi penyelamat biaya produksi. Namun isu mengenai kualitas dan kebersihan masih terus menjadi sorotan, terutama soal proses distribusi yang kerap tidak transparan.


Di sisi lain, minyak Kamasan menjadi alternatif kemasan yang banyak diminati masyarakat karena harganya yang bersahabat namun tetap memberikan jaminan kualitas yang lebih terukur dibanding minyak curah.

Minyak Kamasan hadir dengan tingkat kejernihan yang lebih stabil serta memiliki aroma netral yang disukai untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Dalam beberapa bulan terakhir, penjualan minyak Kamasan bahkan disebut meningkat di sejumlah minimarket dan toko grosir.


Meski minyak Kamasan mulai menjadi pilihan favorit, banyak keluarga masih bertahan menggunakan minyak curah karena selisih harga yang cukup signifikan. Konsumen kini terbelah pada dua pilihan:

  • Harga lebih murah namun kualitas fluktuatif (minyak curah).
  • Harga sedikit lebih tinggi namun lebih terjamin kualitasnya (minyak Kamasan).

Selain itu, isu kenaikan harga minyak kemasan di awal tahun depan membuat konsumen semakin berhati-hati menentukan pilihan.


Para pedagang pasar menilai kedua jenis minyak ini tetap akan menjadi kebutuhan pokok. “Minyak curah masih jadi favorit pedagang kecil, tapi minyak Kamasan makin banyak dicari ibu-ibu rumah tangga,” ujar seorang pedagang di Pasar Legi Solo.


Beberapa pengamat pangan menilai pemerintah perlu memastikan ketersediaan dan stabilitas harga kedua jenis minyak tersebut agar konsumsi masyarakat tidak terganggu. Terlebih, minyak goreng adalah komoditas yang sangat sensitif di pasar nasional.


Reina 


Posting Komentar

0 Komentar