OnePlus web. Id ,Pekanbaru 15 November 2025 – Polda Riau kembali memulai rangkaian Pra Latihan Operasi Zebra 2025 sebagai langkah awal pelaksanaan operasi tahunan yang berfokus pada peningkatan disiplin dan keselamatan berlalu lintas. Tahun ini, Polda Riau memperkenalkan pendekatan baru dengan menempatkan empati dan komunikasi humanis sebagai elemen utama dalam setiap interaksi petugas dengan masyarakat.
Kegiatan pra latihan digelar di halaman Markas Ditlantas Polda Riau dengan melibatkan personel dari satuan lalu lintas, Sabhara, Propam, hingga Bhabinkamtibmas. Rangkaian pelatihan disusun dengan lebih komprehensif guna memastikan petugas memiliki standar pelayanan lapangan yang selaras dengan prinsip humanis, tegas, dan tetap profesional.
Pendekatan Baru: Empati sebagai Standar Operasi Lapangan
Dalam arahannya, pimpinan Ditlantas Polda Riau menegaskan bahwa Operasi Zebra bukan sekadar agenda rutin, tetapi momentum penting untuk memperkuat budaya tertib berlalu lintas di tengah masyarakat.
”Orientasi kita tahun ini bukan hanya menindak pelanggaran, tetapi membangun kedekatan dan kepercayaan publik melalui pendekatan yang lebih empatik. Petugas harus mampu memahami kondisi psikologis pengendara dan memberikan pelayanan yang mendidik,” ujar pejabat tersebut dalam sambutan pembukaan.
Pendekatan empati ini dinilai penting mengingat situasi lalu lintas yang beragam: mulai dari pengendara yang terburu-buru, kurang memahami aturan, hingga mereka yang sedang menghadapi situasi emosional tertentu. Dengan komunikasi yang lebih humanis, diharapkan interaksi antara petugas dan warga dapat berjalan lebih efektif, mengurangi potensi konflik, dan meningkatkan kesadaran hukum secara bertahap.
Materi Pelatihan: Dari Teknik Komunikasi Hingga Observasi Perilaku Pengendara
Rangkuman pelatihan tahun ini dibuat lebih luas dibanding tahun-tahun sebelumnya. Modul pelatihan mencakup:
1. Teknik Komunikasi Persuasif
Personel dilatih untuk:
- Menggunakan kalimat yang santun namun tetap tegas
- Menyampaikan alasan penindakan secara jelas
- Menghindari nada mengintimidasi
- Membangun dialog dua arah yang konstruktif
2. Observasi Emosi dan Bahasa Tubuh Pengendara
Materi ini menekankan kemampuan petugas membaca situasi:
- Membedakan pengendara yang panik, marah, atau tidak paham
- Menyesuaikan cara bicara berdasarkan kondisi psikologis pengendara
- Mengambil keputusan yang tepat untuk meredakan ketegangan
3. Prosedur Tindakan Preventif
Pelatihan mencakup strategi pencegahan:
- Pengaturan arus lalu lintas di titik rawan kecelakaan
- Imbauan langsung di lokasi yang memiliki intensitas pelanggaran tinggi
- Penempatan personel berbasis waktu dan pola keramaian kendaraan
4. Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Penekanan pada:
- Konsistensi dalam menerapkan aturan
- Dokumentasi tindakan untuk mencegah kesalahpahaman
- Transparansi dalam penyampaian jenis pelanggaran kepada pengendara.
- Fokus Operasi: Edukasi, Pencegahan, dan Penindakan Terukur
Operasi Zebra 2025 tetap menyasar pelanggaran yang paling berpotensi menyebabkan kecelakaan, seperti:
- Tidak menggunakan helm SNI
- Berkendara sambil menggunakan ponsel
- Melawan arus
- Melebihi batas kecepatan
- Kendaraan tanpa kelengkapan surat
Namun Polda Riau memastikan bahwa penindakan tidak akan menjadi satu-satunya pendekatan.
“Ketika pelanggaran terjadi karena ketidaktahuan, edukasi harus menjadi prioritas. Tetapi untuk pelanggaran yang membahayakan, penindakan akan tetap dilakukan secara tegas dan proporsional,” tegas pejabat Ditlantas dalam sesi pemaparan materi.
Integrasi Teknologi untuk Transparansi dan Akurasi
Dalam operasi tahun ini, Ditlantas Polda Riau juga mengoptimalkan penggunaan teknologi pendukung, seperti:
- Dashcam dan bodycam bagi petugas
- Dokumentasi digital untuk penindakan
- Pemantauan CCTV di titik rawan kecelakaan
Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi, meminimalkan kesalahan prosedur, dan memberikan bukti pendukung yang valid apabila terjadi komplain dari masyarakat.
Harapan Polda Riau: Operasi Humanis, Masyarakat Lebih Sadar
Dengan berbagai penguatan dari aspek teknis, mental, dan komunikasi, Polda Riau berharap Operasi Zebra 2025 dapat berjalan lebih optimal dalam meningkatkan keselamatan jalan raya dan menekan angka kecelakaan.
“Kami ingin masyarakat merasa aman dan dihargai setiap kali berinteraksi dengan petugas. Operasi ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk menciptakan lalu lintas yang lebih tertib dan menjaga nyawa pengguna jalan,” ujar pejabat Ditlantas menutup sesi pra latihan.
Operasi Zebra 2025 di wilayah Riau akan berlangsung selama dua pekan, dengan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan seluruh personel menerapkan standar pelayanan yang telah diberikan dalam pra latihan.
Reina



0 Komentar