Iklan

header ads

Satu Korban Longsor Pandanarum Kembali Ditemukan, Total Meninggal Jadi Tiga Orang; 25 Lainnya Masih Dicari

Oneplus.web.id - Banjarnegara — Tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) gabungan kembali menemukan satu jenazah korban bencana tanah longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Rabu (19/11) pukul 14.20 WIB. Penemuan ini menambah jumlah korban meninggal menjadi tiga orang, sementara 25 warga lainnya hingga kini masih dalam pencarian.

Berdasarkan data Posko Penanganan Darurat BNPB di Desa Pandanarum, tercatat sebanyak 934 jiwa atau 335 KK mengungsi. Para penyintas terdiri dari 454 laki-laki dan 480 perempuan, yang kini tersebar di lima lokasi pengungsian: Kantor Kecamatan Pandanarum, GOR Desa Beji, Gedung Haji Desa Pringamba, Gedung Muhammadiyah, serta rumah kerabat.

Hasil kaji cepat menunjukkan 182 unit rumah terdampak, dengan rincian 128 rusak ringan dan 54 rusak berat. Kerusakan juga melanda infrastruktur desa, meliputi jalan sepanjang ±800 meter, jaringan listrik, saluran irigasi sepanjang 670 meter, satu unit bendung, serta sistem perpipaan irigasi.

Sektor ekonomi masyarakat pun terdampak signifikan, tercatat hilangnya 5 ekor sapi, 125 kambing, 14 warung, serta sejumlah lahan pertanian. Pada sektor sosial, satu unit masjid mengalami kerusakan berat, sementara dua mushola mengalami kerusakan ringan atau terancam.

Adapun kebutuhan mendesak bagi para penyintas saat ini mencakup popok balita, perlengkapan mandi, pakaian, susu dan makanan anak, hygiene kit, antiseptik, alas tidur, alat kebersihan, alat pelindung diri, serta layanan pendampingan psikososial. BNPB memastikan pemenuhan kebutuhan dasar tersebut mengikuti arahan Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., saat melakukan peninjauan lapangan pada Selasa (18/11).

Hingga hari ini, berbagai upaya penanganan terus dimaksimalkan. Operasi pencarian dan pertolongan menggunakan alat berat serta metode manual menjadi prioritas. Selain itu, dilakukan monitoring geologi, pendampingan posko, layanan psikososial dan kesehatan, pengelolaan dapur umum dan logistik, pengaturan lalu lintas, proses pemakaman korban, serta rapat evaluasi harian.

Pada Kamis (20/11), operasi akan kembali dilanjutkan mulai dari pencarian korban, pemantauan geologi, layanan posko, dukungan kesehatan dan psikososial, penanganan logistik, operasional dapur umum, pendampingan pengungsi, hingga evaluasi harian.

Sebanyak 521 personel terlibat dalam penanganan darurat ini, terdiri dari unsur BNPB, BPBD provinsi dan kabupaten, TNI–Polri, tenaga kesehatan, dinas terkait, PMI, potensi SAR, relawan organisasi masyarakat dan komunitas, serta dukungan lintas daerah dari Klaten, Wonosobo, Kebumen, Jepara, Pekalongan, dan wilayah lainnya. Pemerintah daerah terus menjalankan koordinasi bersama lintas lembaga untuk mempercepat proses pencarian, evakuasi, dan pemenuhan kebutuhan bagi para penyintas.

Sumber: Humas
Editor: Redaksi

Posting Komentar

0 Komentar