Iklan

header ads

Bahaya Cacing Pita yang Bersarang di Daging Konsumsi, Masyarakat Diminta Lebih Waspada


OnePlusWeb.id – Kesehatan 3 Desember 2025. 
Dalam beberapa waktu terakhir, isu mengenai cacing pita yang ditemukan pada daging konsumsi kembali menjadi perhatian publik. Meski terlihat sepele, keberadaan parasit ini dapat membawa dampak serius bagi kesehatan manusia jika tidak ditangani dengan tepat.


Cacing pita (Taenia saginata atau Taenia solium) merupakan parasit yang dapat hidup di dalam tubuh manusia setelah seseorang mengonsumsi daging sapi atau daging babi yang tidak dimasak dengan benar. Larva cacing yang berada di dalam daging dapat berkembang menjadi cacing dewasa di usus manusia dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.


Ahli kesehatan menegaskan bahwa infeksi cacing pita tidak boleh dianggap remeh. Berikut beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan:

1. Gangguan Pencernaan

Penderita sering merasakan nyeri perut, diare, mual, muntah, dan penurunan nafsu makan. Cacing pita yang tumbuh panjang di usus dapat mengiritasi sistem pencernaan.

2. Penurunan Berat Badan Drastis

Karena cacing menyerap nutrisi dari makanan, tubuh menjadi kekurangan gizi dan mengalami penurunan berat badan tanpa sebab jelas.

3. Risiko Cysticercosis (Sangat Berbahaya)

Khusus cacing pita babi, larva dapat menyebar ke jaringan tubuh seperti otot, mata, bahkan otak. Kondisi ini dikenal sebagai cysticercosis dan dapat menyebabkan kejang, gangguan penglihatan, hingga kematian bila tidak ditangani segera.

4. Anemia dan Kelelahan Kronis

Infeksi berkepanjangan membuat tubuh kekurangan nutrisi penting, termasuk zat besi, yang dapat menyebabkan anemia.

Penularan utamanya terjadi melalui:

  • Mengonsumsi daging yang kurang matang (setengah matang).
  • Kebersihan penyembelihan yang tidak higienis.
  • Penyimpanan daging yang tidak sesuai standar.
  • Kontaminasi dari alat masak atau permukaan dapur.

Pakar kesehatan masyarakat menyarankan beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:

  1. Masak daging hingga benar-benar matang, minimal mencapai suhu internal 70°C.
  2. Pilih daging dari tempat terpercaya yang memiliki sertifikasi kelayakan.
  3. Cuci alat masak dan tangan sebelum dan sesudah memegang daging mentah.
  4. Bekukan daging dalam suhu -20°C selama beberapa hari untuk mematikan larva.
  5. Rutin periksa kesehatan, terutama bagi masyarakat yang sering mengonsumsi daging olahan

Dengan meningkatnya konsumsi daging di masyarakat Indonesia, kewaspadaan terhadap kualitas daging menjadi sangat penting. Pemerintah daerah dan lembaga kesehatan juga terus mengingatkan pentingnya pengawasan pemotongan hewan dan distribusi daging untuk meminimalkan risiko penularan parasit berbahaya ini.


Reina 



Posting Komentar

0 Komentar